GRESIK (Arrahmah.com) – Impian pasangan suami istri (pasutri) Ajmain-Zaenah bisa ke Tanah Suci tinggal selangkah lagi. Warga yang tinggal di Jalan Kiai Sahlan, Kelurahan Manyar Sidokmukti, Manyar, itu dijadwalkan berangkat pada 24 Juli. Pasutri tersebut mampu menyisihkan uang dari menjual rujak dan gorengan.
Selasa (9/7/2019) Ajmain-Zaenah tetap melayani para pembeli. Usaha mandiri itu buka setiap pukul 10.00. Warung berukuran 2 x 3 meter tersebut berada di teras rumahnya. Kabarnya, keduanya dalam sehari bisa mengantongi Rp 500 ribu.
’’Itu hasil kotor. Masih untuk belanja jualan besoknya dan lain-lain,’’ ungkap perempuan berusia 55 tahun tersebut, lansir Jawa Pos.
Awalnya, Zaenah waswas melaksanakan ibadah haji. Bukan karena tidak mau ke Tanah Suci, dia takut naik pesawat. Namun, suaminya ngebet. Lelaki 60 tahun itu terus membujuk dan berusaha meyakinkan Zaenah hingga mau. Apalagi ada dorongan keluarga. Termasuk tidak perlu takut naik pesawat. Nah, pada 2010 keduanya mendaftar ke Kemenag Gresik. ’’Saat itu uangnya juga hanya cukup untuk mendaftar,’’ kata ibu tiga anak tersebut.
Setiap hari Zaenah menyisihkan Rp 30 ribu untuk arisan di masjid. Kalau pas dapat, hasilnya lumayan, yakni Rp 6 juta. Nah, dari hasil arisan itu, uangnya langsung ditabung, tetapi kadang juga dibelikan emas. ’’Tidak tahu untuk apa, yang penting ikut dulu. Tahu-tahunya malah bisa haji,’’ ungkapnya.
Zaenah dan Ajmain dijadwalkan berangkat pada Rabu, 24 Juli. Keduanya masuk kloter 57. Sesuai jadwal dari Kemenag Gresik, kloter 57 langsung berangkat ke Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.
’’Besok pas berangkat ngumpulnya di Masjid Jamik Manyar,’’ paparnya.
Pasutri Ajmain dan Zaenah merupakan dua nama calon jamaah haji (CJH) asal Gresik yang berangkat tahun ini. Data dari Kemenag Gresik, total CJH dari Kota Pudak tahun ini berjumlah 2.137 orang. Namun, 13 di antaranya menunda keberangkatan.
(ameera/arrahmah.com)