BAGHDAD (Arrahmah.id) — Ratusan massa Syiah pada Rabu (27/7/2022) berhasil merangsek masuk ke gedung parlemen Irak di Bagdad untuk mendukung pencalonan Muqtada Al-Sadr sebagai perdana menteri.
Saat kericuhan berlangsung, tidak ada anggota parlemen yang hadir di gedung itu. Polisi menembakkan gas air mata dan meriam air untuk menghalau pengunjuk rasa Syiah. Tetapi mereka tetap gagal menghentikan demonstran memasuki gedung.
“Mereka menembus Zona Hijau yang dijaga ketat di Baghdad. Tempat sejumlah bangunan paling penting di ibu kota, termasuk kedutaan besar, berada,” kata petugas keamanan setempat seperti dilaporkan BBC (28/7).
Perdana Menteri Irak saat ini, Mustafa Al-Kadhimi, meminta pengunjuk rasa Syiah untuk meninggalkan gedung. Namun mereka justru bernyanyi, menari dan berbaring di atas meja parlemen.
Seperti dikutip dari BBC, Aliansi politik Muqtada Al-Sadr telah memenangkan kursi terbanyak dalam pemilihan umum Oktober lalu. Namun tidak jadi berkuasa karena terjadinya kebuntuan politik setelah pemungutan suara diadakan.
Sadr merupakan pendeta Syiah yang menentang intervensi Amerika di Irak dan mengklaim kemenangan gerakan nasionalis Saeroun setelah pemilihan di bulan Oktober. Dia dan pendukungnya juga menentang pencalonan pesaingnya Mohammed al-Sudani sebagai perdana menteri, karena dinilai terlalu dekat dengan Iran. (hanoum/arrahmah.id)