BAGHDAD (Arrahmah.id) — Pendukung pemuka agama Syiah Irak Muqtada al-Sadr Kamis (4/8/2022) melanjutkan aksi duduk di parlemen. Mereka bertekad akan bertahan sampai tuntutan mereka dipenuhi yaitu pembubaran parlemen.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, lansir VOA (4/8), Sadr mengatakan kepada pendukungnya agar melanjutkan aksi duduk. Pernyataan itu kemungkinan akan memperpanjang kebuntuan politik yang telah membuat Irak tanpa pemerintahan terpilih selama hampir 10 bulan.
Seorang pemrotes, Haydar Abdul Al-Sahib, mengatakan ia berharap aksi ini akan menghasilkan perubahan. Namun, yang lain skeptis bahwa protes selama seminggu itu akan mengarah pada reformasi.
Sadr memenangkan jumlah kursi terbesar di parlemen dalam pemilihan Oktober tetapi gagal membentuk pemerintahan yang akan mengecualikan saingannya yang didukung Iran. Ia menarik anggota parlemennya dari parlemen kemudian melancarkan tekanan melalui protes dan menduduki parlemen, menarik jutaan kelas pekerja Syiah yang merupakan basis populernya.
Kebuntuan antara Sadr dan saingannya telah menyebabkan Irak tanpa pemerintah untuk waktu yang lama era pasca-Saddam Hussein. (hanoum/arrahmah.id)