JAKARTA (Arrahmah.id) – Puluhan massa mengatasnamakan Solo Peduli Melayu melakukan aksi di Bundaran Gladak, Solo untuk menolak pembangunan proyek Rempang Eco City. Mereka hadir dengan membawa poster tulisan penolakan.
Dilansir Detik.com, Jumat (15/9/2023), massa mulai melakukan orasi pukul 13.38 WIB. Mereka membawa poster dengan berbagai tulisan. Di antaranya ‘Pak Jokowi segera selamatkan Rempang untuk rakyat’ dan ‘Batalkan Proyek Rempang Eco City!’.
Koordinator aksi, Endro Sudarsono mengatakan massa menolak segala bentuk kegiatan eksploitasi dan relokasi yang dilakukan korporasi dan pemerintah di wilayah Rempang dan Pulau Galang.
“Meminta kepada pemerintah pusat untuk membatalkan segala bentuk perizinan yang dikeluarkan untuk pengembangan proyek Rempang Eco City yang telah menimbulkan kerusuhan dan konflik masyarakat dan memicu aksi keprihatinan di berbagai tempat,” kata Endro ditemui di sela aksi di Bundaran Gladak.
Endro mengaku pihaknya juga sempat bertemu dengan DPRD Kota Solo untuk menyampaikan penolakan itu. Menurutnya, masyarakat yang berada di Pulau Galang dan Pulau Rempang sudah berada di sana lebih dari 200 tahun.
“Dan sampai sekarang masih ada, sehingga wilayah tersebut terlarang untuk dilakukan segala bentuk eksploitasi apalagi relokasi. Kita juga telah menemui DPRD untuk menyampaikan aspirasi,” ucapnya.
Selain itu, massa juga meminta agar pemerintah pusat memberikan perlindungan dan penghormatan terhadap seluruh wilayah adat termasuk wilayah adat Rempang dan Galang.
“Kami meminta kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah, Presiden Jokowi agar lebih mengedepankan keberadaan nilai-nilai luhur bangsa yang dibangun oleh masyarakat adat Rempang dan Galang daripada hanya mengeruk keuntungan dari proyek-proyek korporasi China yang telah menimbulkan kerusuhan di Rempang dan Galang,” jelasnya.
Pihaknya juga meminta aparat membebaskan warga yang ditahan dalam insiden di Rempang dan sekitarnya.
“Meminta kepada aparat kepolisian di daerah tersebut untuk tidak bertindak sewenang-wenang dan segera membebaskan masyarakat yang ditahan dalam kejadian tersebut,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.id)