SUNDERLAND (Arrahmah.id) — Demonstran sayap kanan di Sunderland kembali melancarkan serangan terhadap masjid di Inggris. Kali ini sebuah masjid di daerah Sunderland menjadi korban serangan rasialis dari kelompok English Defence Leageu (EDL).
Dilansir Shield Gazette (2/8/2024), massa EDL yang berkumpul sejak Jumat malam sengaja berkumpul sebagai buntut isu penusukan di Southport. Diisukan seorang muslim sebagai pelakunya, meski kemudian dibantah oleh polisi setempat.
Massa yang kebanyakan mabuk mengenakan balaclava dan melambaikan bendera Inggris kemudian menyerang mobil polisi yang mencoba menghentikan aksi serangan mereka ke masjid.
Mereka memecahkan jendela mobil dan mulai melemparkan minuman serta berteriak kepada petugas.
Mobil-mobil yang lewat membunyikan klakson untuk mendukung aksi unjuk rasa, yang mengundang sorak-sorai dan siulan dari massa.
Seorang warga setempat berkata: “Masjid pusat berjarak 15 menit berjalan kaki. Kami khawatir dengan masyarakat.
“Sangat mengkhawatirkan bahwa banyak mobil membunyikan klakson dan mendukung mereka. Saya memperkirakan akan ada banyak orang, tetapi mengkhawatirkan bahwa ada anak-anak di antara kerumunan,” ujar warga lainnya.
Sebelumnya, Alice Dasilva Aguiar (9), Bebe King (6), dan Elsie Dot Stancombe (7) ditikam hingga tewas di kelas dansa bertema Taylor Swift di Southport pada hari Senin (29/7).
Axel Rudakubana (17)kemudian dihadirkan di Pengadilan Liverpool pada hari berikutnya. Ia telah didakwa dengan tiga tuduhan pembunuhan, 10 tuduhan percobaan pembunuhan, dan kepemilikan senjata tajam.
Remaja itu lahir di Cardiff, tetapi informasi palsu tentang status imigrasinya tersebar di media sosial.
Akibat isu palsu itu, kerusuhan terjadi di kota itu di mana 53 petugas polisi terluka dan delapan orang dirawat di rumah sakit karena luka serius. Tiga anjing polisi juga terluka.
Para perusuh yang melakukan kekerasan melemparkan batu bata ke polisi setelah mereka berbaris menuju masjid setempat.
Massa yang marah menyerbu Masjid e Anwaar e Madinaa setelah berparade melalui pusat kota. (hanoum/arrahmah.id)