AICHI (Arrahmah.id) – Para pengunjuk rasa pro Palestina berkumpul di depan kantor pemerintah Prefektur Aichi, Jepang, menuntut pembatalan kemitraan bisnis dengan perusahaan rintisan “Israel”, dan mengatakan bahwa kemitraan tersebut merupakan tindakan mendukung genosida di Jalur Gaza.
“Saya ingin menghentikan genosida ‘Israel’ terhadap Gaza. Sekarang Prefektur Aichi terus berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan ‘Israel’ dalam proyek-proyeknya, kita harus mengarahkan protes kita ke kantor prefektur,” kata Miyuki Kinjo, seorang profesor universitas dan seorang ahli dalam isu-isu Palestina, kepada para pengunjuk rasa.
Di sekelilingnya, beberapa relawan membagikan selebaran yang bertuliskan, “Prefektur Aichi harus menghentikan kerjasama bisnisnya dengan ‘Israel’,” demikian laporan harian lokal The Mainichi pada Ahad (4/8/2024).
Prefektur Aichi, yang memiliki industri manufaktur yang berkembang pesat, berfokus pada pengembangan bisnis baru untuk menciptakan industri baru, termasuk pembukaan pusat dukungan startup terbesar di Jepang, “Station Ai”, di Nagoya pada musim gugur ini.
Pada tahun 2022, Prefektur Aichi menandatangani perjanjian dengan Otoritas Inovasi “Israel” untuk bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di Prefektur Aichi dan perusahaan rintisan “Israel” untuk mengembangkan bisnis baru dan memecahkan masalah.
Tahun lalu, enam perusahaan Prefektur Aichi, termasuk produsen makanan dan suku cadang, menandatangani perjanjian dengan tujuh perusahaan “Israel” melalui program pencocokan berdasarkan nota kesepahaman. (Rafa/arrahmah.id)