KHARTOUM (Arrahmah.id) — Ribuan massa muslim Sudan berunjuk rasa pada Sabtu (3/12/2022) menentang upaya PBB untuk menyelesaikan krisis politik yang dipicu oleh kudeta tahun lalu.
Dilansir AFP (3/12), demonstrasi, yang terbaru oleh faksi-faksi Islam dalam beberapa pekan terakhir, terjadi satu hari setelah para pemimpin militer dan blok sipil utama mengumumkan rencana untuk menandatangani kesepakatan awal.
“Jangan ikut campur dalam urusan Sudan,” teriak pengunjuk rasa di luar markas besar misi PBB di Khartoum.
Yang lain meminta perwakilan khusus PBB Volker Perthes untuk “keluar” dari Sudan.
“Kami menentang kesepakatan ini,” kata pengunjuk rasa Ahmed Omar.
Pengunjuk rasa Mohamed Hasabo juga mengkritik kesepakatan yang akan datang sebagai “penyelesaian ganda” yang mengecualikan yang lain.
Gejolak politik telah mencengkeram Sudan sejak panglima militer Abdel Fattah al-Burhan memimpin pengambilalihan militer Oktober 2021.
Protes anti-kudeta yang terjadi hampir setiap minggu, krisis ekonomi yang meningkat, dan meningkatnya bentrokan etnis di daerah-daerah terpencil Sudan telah memicu kerusuhan yang semakin dalam. (hanoum/arrrahmah.id)