GUWAHATI (Arrahmah.com) – Kelompok Hindu Radikal Bajrang Dal melakukan unjuk rasa di Silchar melawan “Love Jihad” dan memboikot perayaan Natal di Lembah Barak. Unjuk rasa besar-besaran itu dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Distrik Cachar Bajrang Dal Mithun Nath.
Berbicara kepada media lokal selama unjuk rasa, Nath menuduh bahwa gereja di Meghalaya secara tidak langsung berada di balik insiden pemarjinalisasian umat Hindu di wilayah tersebut.
“Pengusaha Hindu tidak diberi izin perdagangan, dipukuli, dan toko-toko ditutup. Berapa lama kita harus menolerir? Sudah saatnya kita beraksi,” kata Nath, sebagaimana dikutip dari The Print India (25/12/2020).
Nath, awal bulan ini, mengancam akan memukuli umat Hindu yang akan mengunjungi gereja pada hari Natal.
“Saya tidak menentang orang Kristen merayakan Natal, tapi saya ingin umat Hindu memiliki harga diri dan tidak membuat pesta meriah juga tidak menghadiri undangan pribadi untuk Natal. Mereka juga tidak boleh ambil bagian dalam pertemuan massal atau perayaan,” larang Nath.
Pastor Justin dari Gereja Salib Suci di Silchar, mengatakan bahwa gereja-gereja ditutup untuk pengunjung Jumat karena pandemi Covid-19.
“Penutupan bukan karena ancaman Bajrang Dal, tapi karena Covid-19.”
Selain Salib Suci, ada dua gereja besar lainnya di kota Silchar – Gereja Presbiterian di Sekolah Menengah Oriental dan Gereja Baptis di dekat kantor administrasi distrik, ikut menutup gereja mereka. (Hanoum/Arrahmah.com)