YOGYAKARTA (Arrahmah.id) – Ratusan massa dari gabungan ormas Islam mendatangi kafe Holywings di Jalan Yogya-Magelang, Sinduadi, Mlati, Senin (27/6/2022).
Kedatangan mereka sebagai buntut dari promosi miras bagi yang bernama ‘Muhammad dan Maria’ beberapa waktu lalu.
Dari pantauan di lokasi, mereka datang dengan mengendarai sepeda motor dan mobil jip. Perwakilan massa kemudian berorasi di depan kafe Holywings.
Koordinator Forum Silaturahmi dan Komunikasi Laskar Sleman (Fusikom) Muhammad Habib Fath Rusydi mengatakan, massa yang datang sekitar 300-400 orang dari Jawa Tengah dan DIY.
Kedatangan mereka untuk menyampaikan sejumlah tuntutan.
“Tuntutan kita yang pertama permohonan maaf pihak Holywings bukan hanya sekedar diunggah di media sosial karena selama ini mereka hanya mengunggah permohonan maafnya di Instagram, kita pengen manajemen bersungguh-sungguh menyatakan penyesalannya,” kata Habib di lokasi, lansir TvOnenews.com.
Selain itu, Habib juga meminta kafe Holywings ditutup secara permanen karena dianggap telah meresahkan dan menistakan agama Islam serta Nabi Muhammad SAW.
“Kami punya investigasi bahwa khusus yang di Jogja ini kami akan meminta kepada Pemkab Sleman untuk meninjau izinnya, cek izinnya, kami tidak ingin ini akan menjadi terus-terusan,” tegasnya.
Tak hanya di Jogja, Habib bahkan meminta kafe Holywings di seluruh Indonesia untuk ditutup total. Pasalnya, apa yang dilakukan oleh tim kreatif dengan membuat promosi miras ‘Muhammad-Maria’ juga mewakili manajemen.
“Mungkin yang bersalah sekarang adalah tim kreatif, tapi pendapat kami, tim kreatif tidak akan bekerja tidak akan bergerak, bahkan hasil outputnya juga tidak akan lepas dari manajemen,” ungkapnya.
Menurut Habib, apa yang dilakukan tim kreatif Holywings dengan mempromosikan miras ‘Muhammad-Maria’ telah melecehkan agama Islam.
“Kita selama ini diam terhadap kemaksiatan, itu urusanmu, urusan ke surga urusan kalian, urusan ke neraka urusan kalian, tapi pada saat agama kami sudah dilecehkan, agama kami digunakan sebagai sarana promosi, kami marah,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.id)