RANGOON (Arrahmah.com) – Sebuah perseteruan pribadi telah memicu gelombang kekerasan lain dari ketegangan komunal di Burma, kali ini di Hlegu Township, kota sekitar 40 km dari timur laut Rangoon.
Kekerasan pecah di dekat pasar Zawgyi pada Jum’at (4/4/2014) malam menyusul perkelahian antara dua pemuda Muslim dan pemuda Budha di Jalan Banda di pemukiman Zaygyi. Pemuda Muslim, anak dari toko pemilik bantal terlibat perkelahian dengan seorang pemuda Budha, anak dari pembuat jam.
Menurut saksi mata, dua pemuda Muslim kemudian berlari ke toko cemilan yang merupakan saudaranya untuk bersembunyi, namun massa Budha berkumpul dan mulai melemparkan batu ke toko tersebut. Massa Budha menuntut diserahkannya pemuda Muslim dan konflik menegang, setidaknya selama dua jam ketika polisi tiba untuk menangkap pemuda Muslim dan membawanya ke kantor polisi Hlegu.
Sumber lokal mengatakan, kerumunan massa tetap berada di jalan dan semakin bertambah. Mereka mulai melempari toko milik Muslim lainnya yang berada dekat di lokasi kejadian dan lebih dari 100 polisi tiba di lokasi kejadian untuk “membubarkan” massa.
Pada sekitar pukul 19.30 waktu setempat, sekitar 20 perusuh menerobos garis polisi dan menuju ke sebuah Masjid di dekatnya di mana mereka mulai menyerang Masjid dengan lemparan batu. Saksi mata mengklaim bahwa sejumlah orang ditangkap dalam insiden tersebut.
Petugas polisi, Khin Myint mengonfirmasi pada Sabtu (5/4) kepada DVB bahwa dua pemuda Muslim telah ditahan dan berada di balik jeruji besi saat ini. Namun tidak ada satu pun massa Budha yang telah merusak properti milik Muslim dan Masjid setempat yang dilaporkan ditahan.
Perintah jam malam diberlakukan di daerah tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)