SOLOK (Arrahmah.com) – Sejumlah massa yang berkisar 500-600 orang, membumihanguskan bangunan kafe berlokasi di tepi Danau Singkarak, Kecamatan Sapuluah X Koto, Kabupaten Solok, Sumbar, pada tengah malam, Ahad dini hari (10/1/2011).
H. Nasrul, pengurus paguyubuan Ikatan Keluarga perantau Singgkarak di kota Padang kepada hidayatullah.com, Senin pagi, menyebutkan, satu bangunan kafe benar-benar ludes dibakar massa, satunya lagi porakporanda dihancurkan massa.
“Kafe-kafe itu dibakar massa yang berdatangan dari berbagai penjuru Jorong (desa) di Nagari Singkarak karena masa sudah muak dengan aksi kemaksiatan di sana,: jelasnya.
Menurut warga setempat, di kafe remang-remang di tepian Danau Singkarak itu, kerap dijadikan ajang minum-minuman keras dan pesta mabuk-mabukan. Pada kafe-kafe tersebut juga disediakan sejumlah wanita sebagai waitres minuman haram itu kepada pengunjung yang sebgaian adalah kaum pria.
Wali Nagari Singkarak Bushamsyahn mengatakan, sebelum aksi masa sebenarnya para pemilik kafe sudah dihimbau agar tak lagi membuka kafe-kafe tersebut. Bahkan aparatur Nagari sabagai pemerintahan terendah di Sumbar itu bersama tokoh masyarakat sudah menyampaikan peringatan kepada pemilik. Apalagi Bupati Solok dan aparat terkait sebelumnya juga sudah memperingatkan, agar pemilik kafe menghentikan kegiatan karena keberadaanya dinilai sudah sangat meresahkan warga.
Menurut warga setempat, peringatan, himbauan dan bahkan tekanan seperti dianggap angin lalu saja aliah tidak digubris pemilik kafe. Pada malam pembakaran kafe bahkan ada sekelompok orang di kafe tersebut yang coba menggertak massa. Rupanya massa tidak gentar, mereka terus maju menghancurkan dan membakar sumber kemaksiatan itu.
Sejumlah aparat Kepolisian dan Polisi Pamong Praja yang turun keTKP malam itu tak kuasa mencegah amuk massa yang sudah sangat marah itu.
Aksi penghancuran dan pembakaran tempat maksiat di tepi Danau Singkarak tersebut, diharapkan menjadi pelajaran dan peringatan bagi pemilik kafe daerah lain di Sumatera Barat. Sebab, diduga kuat masih banyak kafe-kafe serupa yang beroperasi untuk transaksi minuman keras, tempat esek-esek wanita dan lelaki, bahkan transaksi seks. (hidayatullah/arrahmah.com)