MANCHESTER (Arrahmah.id) — Palestine Action, sebuah kelompok aksi pro-Palestina, mengklaim pada hari Sabtu (2/11/2024) bahwa anggota mereka telah menculik patung mantan Presiden Israel Chaim Weizmann dari Universitas Manchester.
“Weizmann mengamankan Deklarasi Balfour, sebuah janji Inggris yang ditulis 107 tahun lalu, yang memulai pembersihan etnis Palestina dengan menyerahkan tanah itu,” klaim kelompok itu, sambil membagikan rekaman pencurian itu di X/Twitter, seperti dilansir The Jerusalem Post (2/11).
Kelompok itu mengklaim di situs web mereka telah mengambil patung itu untuk menandai penandatanganan Deklarasi Balfour, yang kini telah berlangsung 107 tahun lalu.
Palestine Action telah berulang kali menargetkan bisnis, seperti Barclays dan JP Morgan, dan universitas yang dituduhnya terlibat secara finansial dalam perang Israel melawan kelompok perlawanan Palestina Hamas.
Aktivis dari kelompok tersebut telah beberapa kali muncul di pengadilan karena dituduh terlibat dalam aksi vandalisme atau memblokir akses ke pabrik senjata Elbeit di Inggris.
Kelompok tersebut mengklaim bahwa setelah menandatangani deklarasi tersebut, tentara Inggris “membunuh, menangkap, dan memperkosa warga Palestina” hingga berdirinya negara Israel – yang mereka gambarkan sebagai “Nakba” (malapetaka).
Palestine Action mengatakan bahwa dasar yang diletakkan oleh Weizmann telah memungkinkan Israel untuk melakukan “genosida” hari ini.
“Selama lebih dari setahun, warga Palestina di Gaza telah menjadi sasaran pemboman setiap hari, pembantaian keluarga mereka, dan penghancuran rumah, rumah sakit, sekolah, dan infrastruktur sipil mereka. Kampanye pemboman Israel telah meluas hingga menargetkan daerah padat penduduk sipil di Lebanon. Dari Deklarasi Balfour hingga hari ini, Inggris tetap menjadi peserta aktif dalam kolonisasi, genosida, dan pendudukan Palestina,” tulis kelompok tersebut. (hanoum/arrahmah.id)