JAKARTA (Arrahmah.com) – Selain menggelar aksi protes di dekat Kedutaan Besar Cina di Jakarta, Jumat, para pengunjuk rasa mengumpulkan tanda tangan solidaritas di Spanduk Besar dan menggalang dana bagi Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang, Cina, yang sedang menghadapi penindasan dan diskriminasi.
Pengumpulan tanda tangan dan penggalangan dana dilakukan di sela aksi di depan Kedutaan Besar Cina oleh sukarelawan lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Rumah Zakat dan Dompet Dhuafa.
Penggalang dana dari ACT, Rahmat, mengatakan dana yang terkumpul hari ini akan diserahkan langsung kepada warga Uighur.
“Ini dikumpulkan untuk membiayai rehabilitasi pengungsi Uighur di sana. Dan kami serahkan langsung oleh relawan kami ke sana,” ungkap Rahmat.
Relawan dari Rumah Zakat, Rini, mengatakan penggalangan dana sudah mulai dan akan terus berlangsung,” ujar Rini, lansir Antara.
Muslim Uighur
Orang Uighur adalah minoritas etnis Muslim yang sebagian besar berbasis di provinsi Xinjiang Cina, 45% dari populasi wilayah itu merupakan orang Uighur.
Xinjiang secara resmi ditetapkan sebagai daerah otonom di Cina, seperti Tibet di bagian selatan.
Laporan-laporan bahwa semakin banyak orang Uighur dan minoritas Muslim lainnya yang ditahan di Xinjiang telah beredar selama beberapa bulan.
Kelompok hak asasi manusia termasuk Amnesty International dan Human Rights Watch telah menyerahkan laporan kepada komite PBB yang mendokumentasikan klaim pemenjaraan massal di kamp-kamp, tempat dimana mereka diwajibkan bersumpah setia kepada Presiden China Xi Jinping.
Kongres Uyghur Dunia mengatakan dalam laporannya bahwa para tahanan ditahan tanpa tuduhan dan dipaksa untuk meneriakkan slogan-slogan Partai Komunis.
Disebut bahwa mereka tidak diberi makan dengan baik, dan laporan tentang penyiksaan tersebar luas.
(ameera/arrahmah.com)