MEKKAH (Arrahmah.com) – Masjidil Haram semakin padat menjelang datangnya waktu wukuf Rabu (23/9/2015) mendatang.
Mengutip Sinhat Jumat (18/9), halaman luas di depan pintu masuk King Fahd seolah menjadi lautan manusia, dan penuh terisi jamaah. Bahkan emperan toko dan tangga naik pun dijejali jamaah yang membeludak. Mereka datang secara berombongan dari berbagai negara. Sebagian bahkan tak memakai alas sajadah dan alas untuk shalat.
Tak hanya di halaman, jamaah pun terlihat memenuhi salah satu gedung bertingkat yang ada di pinggir halaman Masjidil Haram. Saat akan wudhu di bangunan toilet nomor 5 pun harus antre karena pintu masuk sudah dipenuhi orang yang bersiap melaksanakan salat subuh. Praktis semua yang ingin bergeser harus melompati deretan jamaah yang sudah duduk berhimpitan.
Pantauan Media Center Haji (MCH) Indonesia menjelang kumandang adzan shalat Subuh Jumat (18/9) sekitar pukul 04.50 waktu Mekkah, tak ada sejengkal tanah pun yang tersisa
Rombongan MCH yang masuk lewat basement di pintu Babul Malik Fahd sempat tertahan saat naik eskalator ke halaman Masjidilharam.
“Subhanallah, jamaahnya penuh sesak sampai nggakada tempat buat jalan,” kata Wusana Bayu, salah satu petugas haji.
Saking penuhnya, pelataran sempit di basement toilet dekat eskalator pun dipakai untuk jamaah untuk persiapan salat. Sutelah kumandang azan salat subuh terdengar, jamaah pun bersiap salat. Meski sudah mepet dan berdesak-desakan, tetap saja sejumlah jamaah tak dapat tempat untuk salat. Akhirnya ubin tangga berundak yang hanya berukuran lebar sekitar 30 cm pun terpaksa dipakai untuk salat rombongan MCH Indonesia. Praktis untuk sujud harus ekstra hati-hati agar tidak terpeleset lantaran sempitnya tempat shalat.
Selepas shalat Subuh, jamaah Indonesia terlihat banyak berseliweran. Tas warna biru muda yang dikalungkan di leher menandai jamaah Indonesia.
“Tadi saya berangkat dari rumah jam 3 malam dari pemondokan. Biar dapat shalat Subuh, tapi ternyata sampai di sini juga sudah penuh. Akhirnya shalat di emperan toko di sana itu,” kata Abdul Basyid, jamaah haji asal Sukomanunggal, Surabaya, Jawa Timur.
Dia mengaku sebenarnya sudah mempersiapkan diri untuk datang sekitar 2 jam sebelum waktu salat subuh. “Namun jalannya sudah macet. Jamaah ke sini semua,” terangnya.
Jamaah haji lainnya, Musamiruddin menambahkan bahwa mendekati puncak haji jamaah memang semakin membeludak di Masjidil Haram. “Soalnya kan jamaah haji Indonesia sudah hampir seluruhnya datang ke Mekkah,” jelasnya.
Sementara itu, kemarin siang saat salat Jumat Masjidil Haram juga dipenuhi sesak jamaah haji. Antrean kendaraan terlihat mengular sejak pintu masuk terowongan Syieb Amir. Karena khawatir terlambat, sebagian jamaah akhirnya turun dari bus shalawat dan memilih jalan kaki menuju Terminal Syieb Amir.
“Karena nggak sempat bawa sajadah, maka saya terpaksa beli kain seperti kafiyeh ini seharga 10 riyal untuk alas shalat,” ujar Ihsan, salah satu petugas haji. Saking melubernya jamaah, salat Jumat pun terpaksa dia lakukan di halaman masjid. “Rencana mau masuk ke dalam, tapi nggak nembus. Penuh sesak,” ujarnya.
(azm/arrahmah.com)