MARIUPOL (Arrahmah.id) — Sebanyak 86 warga Turki yang berlindung di sebuah masjid di pelabuhan Mariupol, Ukraina selatan ditembaki oleh pasukan Rusia.
Kementerian Luar Negeri Ukraina, dilansir Reuters (11/3/2022), mengatakan, pasukan Rusia menembaki kota Mariupol, termasuk masjid Sulaiman Al Qaununi, sejak Jumat dini hari. Sebanyak 80 orang lebih warga Turki yang bersembunyi di sana di antaranya adalah anak-anak.
Kementerian Luar Negeri Turki tidak segera berkomentar. Turki telah membantu warganya meninggalkan Ukraina dengan menggunakan bus dan kereta api sejak invasi Rusia dimulai. Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan 13.719 warga keturunan Turki telah dievakuasi.
Rusia dan Ukraina bernegosiasi membuka koridor kemanusiaan untuk memungkinkan perjalanan yang aman bagi mereka yang terperangkap di Mariupol tetapi upaya telah gagal berulang kali minggu ini.
Muslim di Ukraina berjumlah sekitar 1 persen dari populasi, atau sekitar 500 ribu orang, yang 300 ribu di antaranya merupakan etnik Tartar Krimea.
Masyarakat muslim di Kiev biasa berkumpul di Pusat Kebudayaan Islam di sebelah barat ibu kota. Mereka biasa berkumpul setelah shalat Jumat.
Menurut Thenationalnews.com, mahasiswa dari Turki, Mesir, dan Asia Tengah biasa berkumpul di sini sambil mengemil dan minum teh. Penduduk setempat menjajakan pernak-pernik dan makanan halal sebagai teman mengobrol. (hanoum/arrahmah.id)