ROMA (Arrahmah.com) – Sebuah masjid di kota Rieti di wilayah Lazio Italia dirusak oleh pengacau yang menyerbu masjid, menghancurkan properti dan membakar Al-Quran.
“Orang yang tak dikenal telah membakar Al-Quran, mencuri uang, menghancurkan lukisan dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan Islam dan menjungkirbalikkan tempat ibadah di dalam masjid,” demikian laporan koran Italia Ilmessaggero, sebagaimana dilansir oleh onislam, Selasa (18/3/2014).
Serangan itu terjadi pada Ahad malam (16/3) ketika pengacau menyerang masjid yang terletak 80 kilometer dari Roma, menghancurkan properti dan membakar Al-Quran.
Walikota Rieti menyatakan solidaritas terhadap komunitas Muslim setempat, menyerukan kepada para pejabat kota untuk merespon secara kolektif aksi provokasi mereka yang berusaha untuk merusak perdamaian dan toleransi di kota tersebut.
Para pemimpin komunitas Muslim setempat yang bertanggung jawab atas masjid tersebut melalui asosiasi “Salsabil” juga mengecam tindakan vandalisme yang akan merusak kebersamaan antara berbagai komunitas yang berbeda di wilayah provinsi Rieti, sumber yang sama menambahkan.
Para pemimpin komunitas Muslim setempat yang bertanggung jawab atas masjid tersebut melalui asosiasi “Salsabil” juga mengecam “tindakan vandalisme” yang akan “merusak kebersamaan antara berbagai komunitas yang berbeda di wilayah provinsi Rieti,” sumber yang sama menambahkan.
Italia memiliki populasi Muslim sekitar 1,7 juta termasuk 20.000 mualaf, menurut angka yang dirilis oleh Istat, lembaga statistik nasional.
Kurangnya status resmi mengakibatkan organisasi Muslim tidak berhak untuk mendapatkan pendanaan melalui hukum Italia yang memungkinkan wajib pajak untuk mengalokasikan sebagian dari pajak mereka ke kelompok agama pilihan mereka.
Beberapa upaya pengakuan Islam di Italia, bahkan secara tidak resmipun, sering dikritik oleh kaum separatis Liga Utara.
Rencana Perdana Menteri Italia Enrico Letta untuk mendirikan sebuah museum seni Islam di tepi Grand Canal di Venesia juga telah memicu reaksi marah dari separatis Liga Utara.
Rencana yang diusulkan oleh dewan regional untuk membangun lebih banyak masjid juga telah mendapat kritikan. (ameera/arrahmah.com)