Oleh Sumiati
Pendidik Generasi dan Member Akademi Menulis Kreatif
Muslimin muslimat jangan kau lupakan
Rumah Allah yang telah didirikan
Muslimin muslimat jangan kau lupakan
Rumah Allah yang telah didirikan
Demikianlah satu bait lirik dari lagu Ramaikan Masjid by Lisna dkk
Dikutip dari JABAR EKSPRES, Podomoro Park Bandung meresmikan Masjid Raya Al Azhar Podomoro Park pada Kamis (25/4/2024). Acara tersebut juga disertai dengan gelaran tausiyah yang mengundang KH. Abdullah Gymnastiar atau yang lebih dikenal Aa Gym, dan dihadiri oleh 1.000 lebih jemaah. Serah terima pengelolaan masjid dilambangkan melalui simbolisasi penandatanganan Mou oleh Wakil Direktur Utama Agung Podomoro Land Noer Indradjaja bersama dengan Ketua YPI Al Azhar Bidang Dakwah dan Sosial Dr. Zahrudin Sulthani, M.Aq.
Ya, masjid sejatinya untuk tempat beribadah kepada Allah. Namun, dengan terus berkembangnya zaman, terkadang ada masjid yang dijadikan sebagai tempat rekreasi atau wisata religi. Walau pun digunakan untuk salat, terkadang dominan ke rekreasinya. Dikarenakan bangunan yang terlalu megah, pemilik yang terlalu kaya dan terkenal. Karena, akhir-akhir ini, makin banyak masjid yang merupakan milik pribadi. Bukan lagi milik umum atau umat, walau pun digunakan umum juga.
Ditambah lagi, dengan makin runcingnya pergesekan antar kelompok umat muslim. Adakalanya, masjid diklaim milik mazhab tertentu, hingga mazhab yang berbeda tidak boleh masuk di situ, atau tidak boleh berkegiatan di masjid tersebut. Dan tentu saja hal ini dampak dari penerapan sistem kapitalis. Yang melahirkan sukuisme, nasionalisme dan individualisme. Hal ini memicu masjid sepi peminat, karena masyarakat beranggapan, bahwa berislam dan rajin ke masjid itu ribet, akibat umat muslim satu sama lain tidak rukun.
Sementara, Islam yang dibawa oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. memerintahkan kepada pemeluknya untuk memakmurkan masjid. Bahkan Rasulullah saw. sendiri, memberikan contoh, bagaimana pungsi masjid di masa beliau. Sebagimana firman Allah Subhanahu wata’ala:
Artinya: “Sesungguhnya yang (pantas) memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, mendirikan salat, menunaikan zakat, serta tidak takut (kepada siapa pun) selain Allah. Mereka itulah yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Dalam sejarahnya tercatat bahwa di zaman Rasulullah saw. masjid telah difungsikan sebagai:
(l) Pusat ibadah
Rasulullah saw. beserta sahabat selalu mendirikan salat di masjid. Bahkan, pernah Rasulullah saw. mendengar ada seorang sahabat yang tidak datang ke masjid untuk salat. Rasulullah saw. pun memerintah sahabat yang lain untuk mengimami salat, dan beliau sendiri, mengomandoi beberapa orang untuk mengumpulkan kayu bakar, dan dibawa ke rumah orang yang tidak datang ke masjid, dengan tujuan mengingatkan dengan keras, seakan rumah orang yang tidak mau berjamaah ke masjid, layak untuk dibakar. Namun, hal itu hanya untuk menakuti saja, agar umat muslim menganggap penting salat di masjid.
(2) Pusat pendidikan dan pengajaran
Begitu pun dalam hal pendidikan. Di masa Rasulullah saw. masjid adalah pusat tempat pendidikan kaum muslim dalam memahami Islam untuk bekal hidup mereka.
(3) Pusat penyelesaian problematika umat dalam aspek hukum (peradilan)
Begitu pun ketika umat memiliki permasalahan, maka, tempat berkumpul dan berdiskusi, tidak lain adalah masjid.
(4). Pusat pemberdayaan ekonomi umat melalui baitul mal.
Kemudian dalam hal ekonomi pun, berpusat di masjid. Siapa pun yang membutuhkan bantuan ekonomi, maka masalah tersebut diselesaikan di masjid, baik pengumpulan orangnya dan pembagian harta, yang diambil dari baitul mal.
Walhasil, fungsi masjid begitu nyata, jelas dan tegas. Di rumah Allah lah tempat segala hal dalam mengurusi urusan umat.
Wallahualam bisshawwab