SOLO (Arrahmah.com) – Takmir Masjid Nurul Huda UNS kembali menggelar seminar bertema “Metode Dakwah Rasulullah SAW”, Kamis (26/1/2017). Bekerjasama dengan Majelis Al-Muwasholah, seminar ini menghadirkan Habib Zaid bin Abdurrahman bin Yahya dari Hadramaut, Yaman sebagai pembicara.
Habib Zaid bin Abdurrahman bin Yahya adalah Ulama kelahiran Aden tahun 1971, beliau menimba ilmu dari para ulama sepuh Hadhramaut, di antaranya, Habib Salim Asy-Syathiri, Habib Abdullah Bin Syihab, Habib Abubakar Al-‘Adni Al-Masyhur, Habib Umar Bin Hafidz. Selain menjalani pendidikan salaf, beliau juga menempuh pendidikan akademis di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, dalam bidang ilmu Fiqh. Aktifitas keilmuan beliau kini disalurkan dalam mengelola markaz An-Nur, sebuah institusi yang secara khusus memelihara kitab-kitab karya Salaf Hadhramiyyin
Di hadapan sekitar 200 peserta, Habib Zaid bin Abdurrahman bin Yahya dalam pengantarnya mengapresiasi para mahasiswa yang tetap semangat mendatangi majelis ilmu meskipun sedang menjalani libur akademik. Beliau juga menyatakan kekagumannya pada iklim spiritual yang ada di UNS, yang menurut beliau sama dengan ruh spiritual yang muncul di kampus-kampus keagamaan yang murni.
Habib Zaid bin Abdurrahman bin Yahya menyeru kepada para mahasiswa agar memiliki cita-cita sebagai dai karena aktivitas dakwah yang dilakukan para dai merupakan inti agama, sebagaimana yang disampaikan Rasulullah bahwa agama adalah nasehat. Kata an-nashihah berasal dari kata an nush-hu yang secara etimologi mengandung dua makna, yaitu bersih dari kotoran-kotoran, bebas dari para sekutu dan merapatnya dua sesuatu sehingga tidak saling berjauhan.
Sedangkan makna dakwah sendiri para ulama memiliki definisi yang berbeda, namun memiliki intisari yang sama yaitu mengerahkan segala upaya untuk menyelamatkan manusia dari yang jauh menjadi dekat kepada Allah, dari yang lupa pada Allah menjadi ingat. Dengan begitu dakwah harus bersih dari kepentingan pribadi maupun kepentingan golongan.
Dalam ceramahnya Habib Zaid bin Abdurrahman bin Yahya juga mengingatkan kepada para peserta agar membangun kepedulian bukan hanya untuk kelompoknya saja, melainkan memupuk kepedulian untuk umat muslim di seluruh dunia tanpa harus disekat oleh asal negaranya.
(*/arrahmah.com)