NE DELHI (Arrahmah.com) – Bagi jutaan Muslim India, bulan suci Ramadhan tidak hanya tentang puasa dan perayaan, tapi lebih kepada momentum untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah.
“Saya merasakan perubahan yang besar dalam diriku selama bulan suci ini. Suasana spiritual benar-benar mengubah hidup kita,” Asif Ansari, seorang pemuda Muslim India yang mencoba untuk tidak melewatkan shalat tarawih, mengatakan kepada OnIslam.net, Senin (22/6/2015).
“Saya tidak bisa menggambarkan perasaan saya, saya merasa sangat energik dan bersemangat untuk melakukan shalat tarawih di malam hari meskipun berpuasa sepanjang hari,” tambahnya.
Selama bulan Ramadhan, hampir semua masjid penuh sesak oleh jama’ah shalat tarawih.
“Saya lebih suka untuk menghadiri tarawih di masjid yang menamatkan Al-Qur’an pada hari tanggal 27 Ramadhan. Saya benar-benar merasa bahwa shalat tarawih pada malam hari membawa kita lebih dekat kepada Allah selama bulan ini,” kata Sharique Khan, seorang eksekutif di sebuah perusahaan swasta.
Di India, tadarusan Al-Qur’an diselenggarakan 5-27 hari selama tarawih di masjid yang berbeda, memberikan orang kebebasan untuk ikut dalam shalat tarawih sesuai dengan ketersediaan waktu di masjid apapun yang mereka inginkan.
Di beberapa tempat, pengelola masjid bahkan menyediakan terjemahan Al-Qur’an dalam bahasa setempat setelah shalat tarawih.
Sarjana Muslim Mufti Shees mengatakan bahwa di negara-negara Muslim orang bisa mendapatkan waktu longgar dari pekerjaan mereka selama bulan ini. Tapi di India, ummat Islam harus mengelola waktu dengan baik sehingga mereka bisa menghadiri shalat tarawih setelah pulang dari bekerja.
“Ada orang yang harus melakukan perjalanan karena pekerjaan mereka. Mereka memiliki pilihan untuk menghadiri shalat tarawih 7 sampai 10 hari sehingga mereka bisa mendengarkan tadarusan Al-Quran sampai tamat setidaknya sekali dalam setahun selama bulan ini,” kata Mufti Shees kepada OnIslam.net.
(ameera/arrahmah.com)