YOGYAKARTA (Arrahmah.com) – Masjid Jogokariyan di Yogyakarta dilempari batu oleh simpatisan PDI Perjuangan yang baru usai menggelar kegiatan ‘Deklarasi Jogja Dukung Jokowi’ pada Ahad (27/1) sore.
Pelemparan batu tersebut sontak sempat mengagetkan warga yang sedang berada di Masjid. Sebab sudah sejak lama ada kesepakatan di jalan menuju tempat ibadah itu tak boleh dilewati konvoi PDI Perjuangan.
“Biasanya tidak boleh dilewati konvoi PDI-P, dulu ada pembagian zona hijau (PPP) dan merah (PDI Perjuangan). Nggak tahu kok sampai melempari masjid, blayer di depan masjid. Kenapa baru sekali ini lolos,” kata Muhammad Jazir, sesepuh di Masjid Jogokariyan,sebagaimana dilansir Jawa Pos, Senin (28/1).
Kesepakatan tak boleh dilewati konvoi massa dari PDI Perjuangan itu, menurutnya bahkan sejak Pemilu 1999 silam.
Tak hanya antara zona merah dan hijau saja yang menyepakati itu, namun juga pihak kepolisian.
Menurut Muhammad Jazir, konvoi simpatisan itu datang dari arah barat Menuju ke timur arah Masjid Jogokariyan. Kebetulan pada Ahad (27/1) sore ada acara di masjid berupa pembagian sembako.
“Rombongan itu lewat barat, masuk ke arah masjid. Ibu-ibu sempat ketakutan, anak-anak yang sempat istirahat (di dalam masjid) keluar ngejar mereka,” ungkapnya.
Dalam peristiwa itu, lanjutnya, memang tidak ada korban yang terluka. Batu-batu yang dilempari oleh massa itu mengenai tenda yang ada di samping masjid.
“Nggak ada yang luka, untungnya dipasangi tenda,” katanya.
(ameera/arrahmah.com)