WASHINGTON (Arrahmah.id) – Sebuah masjid di Washington DC, menerima ancaman bom pada saat khotbah Jumat pekan lalu, menyebabkan evakuasi ratusan jemaah, yang diklasifikasikan oleh polisi sebagai kejahatan kebencian.
Imam di Masjid Muhammad (juga disebut Masjid Nasional) sedang memberikan khotbah pada Jumat ketika dia didatangi dengan berita ancaman bom, yang mengarah ke evakuasi massal masjid. Para jemaah berlindung di taman gereja di seberang jalan.
Pihak kepolisian kemudian tiba di masjid, di mana mereka menggeledah bangunan secara menyeluruh dan tidak menemukan indikasi adanya bom. Namun demikian, mereka mengklasifikasikan ancaman tersebut sebagai kejahatan kebencian, lansir The New Arab (22/8/2023).
Masjid Sunni yang terletak di pusat kota ini, terutama melayani warga Afrika-Amerika dan dianggap sebagai lembaga keagamaan yang penting di Washington, DC.
Meskipun ancaman bom di ibu kota AS bukanlah hal yang tidak biasa, ancaman dan serangan terhadap masjid adalah hal yang tidak biasa. Secara umum, tidak biasa bagi masjid untuk menerima ancaman ketika sedang dipenuhi jemaah.
Sehubungan dengan ancaman bom baru-baru ini, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mendesak untuk meningkatkan keamanan di masjid.
Ancaman terhadap Masjid Muhammad terjadi ketika lembaga penegak hukum di seluruh Amerika Serikat sedang menyelidiki ancaman bom palsu serupa yang menargetkan sinagoge, menurut siaran pers CAIR.
“Penargetan rumah ibadah dengan ancaman kekerasan tidak boleh ditoleransi dalam masyarakat yang adil,” kata direktur komunikasi nasional CAIR, Ibrahim Hooper. “Kami berdiri dalam solidaritas dengan komunitas Masjid Muhammad dan berterima kasih kepada pihak penegak hukum atas tanggapan mereka yang cepat dan profesional terhadap ancaman tersebut.” (haninmazaya/arrahmah.id)