DRESDEN (Arrahmah.id) – Polisi di Jerman meluncurkan penyelidikan atas percobaan serangan pembakaran yang menargetkan sebuah masjid di kota timur Dresden pada Selasa malam, lapor kantor berita Anadolu (10/5/2023).
Seorang pria berusia 34 tahun, yang menumpahkan cairan yang mudah terbakar di dalam Masjid Fatih dan mencoba membakar bangunan tersebut, melarikan diri dari tempat kejadian, tetapi kemudian ditangkap di rumahnya, kata polisi dalam sebuah pernyataan.
Tidak ada yang terluka namun kebakaran kecil itu menyebabkan kerusakan, menurut pernyataan tersebut.
Ramazan Yildirim, Ketua Yayasan Masjid, mengatakan bahwa pelaku telah diketahui oleh polisi, dan ini merupakan percobaan pembakaran kedua yang dilakukannya dalam waktu satu bulan yang menargetkan masjid tersebut.
Kelompok payung Turki-Muslim, DITIB, telah meminta pihak berwenang Jerman untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi komunitas Muslim.
“Kami sangat sedih dan prihatin dengan serangan yang menargetkan masjid kami. Kami berharap pihak berwenang mengambil semua tindakan yang diperlukan dan berharap serangan semacam itu akan segera berakhir,” ujar Emre Simsek, anggota dewan penasihat DITIB, dalam sebuah pernyataan.
Jerman telah menyaksikan meningkatnya rasisme dan Islamofobia dalam beberapa tahun terakhir, yang dipicu oleh propaganda kelompok-kelompok sayap kanan, yang telah mengeksploitasi krisis pengungsi dan berusaha untuk memicu rasa takut terhadap imigran.
Menurut data terakhir, polisi mencatat setidaknya 610 kejahatan kebencian Islamofobia tahun lalu di seluruh negeri.
Sekitar 62 masjid diserang antara Januari dan Desember tahun lalu, dan setidaknya 39 orang terluka karena kekerasan anti-Muslim.
Angka-angka tersebut juga mencakup puluhan kejahatan kebencian terhadap Muslim, kasus-kasus intimidasi, vandalisme, dan perusakan properti.
Sebagai negara berpenduduk lebih dari 84 juta jiwa, Jerman memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis. Menurut data resmi, Jerman adalah rumah bagi hampir 5 juta Muslim. (haninmazaya/arrahmah.id)