SAXONY-ANHALT (Arrahmah.id) – Masjid di provinsi Saxony-Anhalt Jerman menjadi sasaran serangan senapan serbu, kata sebuah laporan Senin pagi (24/1/2022).
Dua orang mendengar tembakan di dekat Pusat Kebudayaan Islam di Halle, menurut sebuah pernyataan yang dibuat oleh polisi, Anadolu melaporkan.
Polisi menemukan tiga peluru di tanah.
Saksi mata mencatat bahwa seorang pria berusia 55 tahun dari sebuah bangunan di seberang Masjid melepaskan tembakan ke Masjid dari rumahnya.
Polisi dilaporkan menyita dua senjata yang ditemukan di rumahnya.
Pernyataan polisi mencatat bahwa tersangka tidak memiliki catatan kriminal dan penyelidikan masih berlangsung.
Sementara itu, Dewan Pusat Muslim di Jerman mengutuk insiden itu dalam sebuah posting Twitter.
“Syukurlah tidak ada yang terluka. Polisi masih menyelidiki dan menginterogasi. Kebencian dan rasisme anti-Muslim tidak hanya dalam kata-kata,” bunyi pernyataan itu. Dewan melanjutkan dengan berterima kasih kepada polisi karena menangkap tersangka dan berharap mereka menjelaskan lebih lanjut tentang insiden tersebut.
Dewan juga mengatakan masjid telah menghadapi serangan serupa di masa lalu.
Jerman telah mengalami peningkatan rasisme dan kebencian anti-Muslim dalam beberapa tahun terakhir. Jerman adalah rumah bagi 81 juta orang dan menampung populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis. Dari hampir 4,7 juta Muslim di negara itu, setidaknya 3 juta adalah keturunan Turki.
Komunitas Turki di Eropa prihatin dengan meningkatnya tren Islamofobia dan Turkofobia di negara-negara Barat dan telah meminta negara-negara Eropa untuk meningkatkan tindakan melawan kejahatan rasial.
Pejabat Turki, termasuk Presiden Recep Tayyip Erdoğan, telah sering mendesak para pembuat keputusan dan politisi Eropa untuk mengambil sikap menentang rasisme dan jenis diskriminasi lain yang telah mengancam kehidupan jutaan orang yang tinggal di dalam perbatasan blok tersebut. (haninmazaya/arrahmah.id)