BERLIN (Arrahmah.com) – Sebuah masjid yang sedang dibangun, bernama Masjid Sulaymaniya, di pinggiran Dormagen Jerman diserang lagi, setelah sebelumnya diserang pertama kali pada tanggal 22 Desember 2014, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Ahad (11/1/2015).
Serangan yang kedua dalam tiga minggu ini, yaitu berupa slogan anti-Muslim dan rasis serta gambar swastika yang ditulis di dinding masjid.
Konsulat Dusseldorf Turki Alaattin Temur mengunjungi masjid itu setelah serangan kedua tersebut dan menerima informasi dari pejabat.
Mengutuk serangan rasis dan Islamofobia di masjid itu, ketua Uni Islam Turki untuk Urusan Agama Prof. Dr. Nevzat Yasar Asikoglu mengatakan bahwa serangan pertama di masjid itu terjadi pada 20 Desember 2014 dan pemerintah diminta untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memberikan perlindungan terhadap tempat ibadah.
“Akan tetapi, ini benar-benar menyedihkan bahwa serangan ini terjadi untuk yang kedua kalinya,” kata Asikoglu.
Dalam sebuah pernyataan, Uni Islam Turki juga mengatakan bahwa jenis serangan seperti ini menciptakan kekhawatiran dan ketakutan di kalangan komunitas Muslim di Jerman.
Dursun Pekdemir, yang merupakan perwakilan dari masjid itu mengatakan bahwa anggota sayap kanan ekstrim juga telah menulis slogan-slogan anti-Islam di dinding masjid pada tahun 2012 ketika masjid itu pertama kali mulai dibangun.
Pekdemir mengatakan bahwa para penyerang telah menulis kata “Muslim yang kotor”, “Jerman adalah tanah orang Jerman” dan “budaya kotor Anda tidak diterima di sini” yang ditulis di dinding masjid bersama dengan simbol nazi.
Terletak antara Cologne dan Dusseldorf, ada hampir 4.500 orang Turki di kota itu. Masjid yang dibangun di Dormagen seluas 11.500 meter persegi dan akan mencakup ruang shalat, ruang konferensi, dan ruang untuk kegiatan sosial. Biaya pembangunan masjid itu mencapai 3.5 juta Euro.
(ameera/arrahmah.com)