LONDON (Arrahmah.com) – Sebuah Islamic Center di London utara hancur dalam kebakaran yang mencurigakan pada Rabu (5/6/2013). Hal ini begitu mengejutkan bagi komunitas Muslim di Inggris, lansir On Islam.
“Hati kami terasa sakit dan hancur, ini menyedihkan,” kata Ahmed Ali, yang bekerja di Islamic Center Al-Rahma di Muswell Hill, kepada London Evening Standard.
“Kami terkejut mengetahui bahwa hal ini terjadi di masyarakat kami, tetapi itu tidak akan menghentikan kami.”
“Semua tetangga kami telah menunjukkan solidaritas mereka hari ini dan telah mengundang kami minum kopi dan bertanya bagaimana mereka dapat membantu kami untuk membangunnya kembali.”
Kobaran api benar-benar menghancurkan Islamic Center berlantai dua itu pada hari Rabu.
Sebuah grafiti bertuliskan “EDL” (English Defence League), mengacu pada Liga Pertahanan Inggris, ditemukan di dinding yang terbakar.
Scotland Yard mengatakan pihaknya menganggap kebakaran yang terjadi di pusat komunitas Somalia itu sebagai insiden yang mencurigakan.
“Kami semua terkejut dengan apa yang telah terjadi,” kata Ali Abu (30), dari amal BritSom Somalia, kepada The Daily Mail.
“Kami mengutuk serangan ini.”
“Situasinya sangat serius saat ini. Kami terkejut dan sangat sedih oleh serangan terhadap masyarakat yang damai ini.”
Pembakaran itu muncul beberapa hari setelah pembunuhan seorang tentara Inggris oleh dua orang yang diklaim mengaku Muslim.
Sentimen anti-Muslim telah meningkat di Inggris sejak pembunuhan tentara militer di Woolwich dua pekan lalu.
Sekitar 212 insiden anti-Muslim telah dilaporkan setelah serangan Woolwich bulan lalu, menurut proyek Tell Mama, yang memonitor serangan anti-Muslim di Inggris.
Angka tersebut termasuk 11 serangan terhadap masjid, dalam manifestasi serangkaian sentimen anti-Muslim
Serangan di masjid dipandang sebagai episode terbaru dalam histeria anti-Muslim sejak serangan Woolwich.
“Mengingat [Islamic Center] ini dekat Woolwich, mengingat bahwa ini menyelenggarakan kegiatan Islam, mengingat bahwa mereka telah menemukan dugaan dari [ditemukannya] grafiti EDL, ada kemungkinan kuat bahwa ini bisa jadi merupakan insiden anti-Muslim,” kata Fiyaz Mughal, dari Faith Matters, sebuah kelompok yang memonitor kebencian anti-Muslim.
“Hal ini sangat memprihatinkan ketika kita mengetahui bahwa, online, ada sejumlah besar kebencian anti-Muslim. Kita tahu bahwa. Ketika bergerak ke dunia nyata, hal ini sangat memprihatinkan. “
EDL, yang terkenal karena retorika anti-Muslim mereka, telah menyalahkan Muslim dan Islam atas serangan terhadap seorang tentara militer di Woolwich.
Kelompok itu telah mengadakan beberapa protes terhadap Muslim dan masjid setelah serangan itu.
“Saya terkejut dalam mempelajari kebakaran di Pusat Komunitas Bravanese di Muswell Hill ini,” kata Walikota London Boris Johnson.
“Tidak ada tempat di kota yang terbuka, toleran dan beragam seperti London untuk kebencian, untuk prasangka, untuk kekerasan.”
“Saya akan mendorong orang-orang untuk memberikan polisi waktu dan ruang untuk menyelidiki insiden ini sepenuhnya. Saya tidak ragu itu akan membawa mereka yang bertanggung jawab [atas kebakaran ini] ke pengadilan.”
“London adalah kota yang dibangun pada kekuatan masyarakatnya. London akan melihat [insiden] ini sebagai … pengecut, menyedihkan dan benar-benar sia-sia”
Anggota parlemen konservatif, Theresa Villiers, yang mewakili Chipping Barnet, juga terkejut oleh pembakaran masjid di Islamic Center tersebut.
“Saya terkejut oleh serangan ini [terjadi] di daerah pemilihan saya. Ini jenis kejahatan rasial yang benar-benar tercela,” kata Villiers.
“Ini bukan hanya serangan terhadap komunitas Muslim. Ini adalah serangan terhadap kita semua dan nilai-nilai kita.”
“Kita ini sangat beragam, wilayah multi-etnis dengan kesatuan masyarakat di Barnet. Kita jangan membiarkan keadaan yang memungkinkan ekstremis untuk memecah belah kita dengan jenis kemarahan.”
“Saya sangat prihatin dengan dampak kejahatan memalukan ini atas apa yang mereka lakukan pada Islamic Center. Saya turut merasakan apa yang mereka rasakan pada masa sulit ini.”
Terdapat 2,7 juta Muslim yang menanggung sikap Islamophobia di Inggris.
Sebuah jajak pendapat Financial Times menunjukkan bahwa Inggris adalah negara yang paling mencurigai Muslim.
Sebuah jajak pendapat dari Evening Standard menemukan bahwa sebagian besar penduduk London beropini negatif tentang Muslim. (banan/arrahmah.com)