GOLD COAST (Arrahmah.com) – Komunitas Muslim di Gold Coast, Australia telah membuka layanan drive-through pertama di Australia yang menyediakan makanan buka puasa.
Hussin Goss, Ketua Perhimpunan Islam Gold Coast, mengatakan pandemi virus corona telah memaksa mereka untuk berpikir kreatif dalam menggelar kegiatan di bulan Ramadan.
“Kami harus menemukan ide untuk memberi makan orang puasa di tengah bulan suci Ramadan,” terangnya, sebagaimana dilansir ABC News, Jumat (1/5/2020).
Layanan ‘drive-through’ ini dilayani oleh tujuh orang, terdiri dari dua koki yang menyiapkan sekitar 400 makanan, sementara dua orang lainnya yang menyiapkan wadah ‘takeaway’.
Dengan donasi yang terkumpul, mereka membagikan makanan seperti nasi, roti, dan kari dengan daging domba, sapi dan ayam.
Hussin tidak menyangka akan melihat antrean panjang untuk mendapatkan makanan ini, termasuk dari kalangan mahasiswa internasional.
“Banyak mahasiswa internasional, seperti yang kita sudah tahu, mereka tidak punya pekerjaan sehingga tidak ada penghasilan yang masuk” jelasnya.
Salah satu mahasiswa yang mengakses bantuan ini adalah Junaid Ali, yang merasa sedih karena tidak bisa merayakan Ramadan dengan keluarganya.
“Bulan Ramadan adalah salah satu bulan terbaik dalam setahun. Saya berdoa agar pandemi ini cepat berakhir,” harapnya.
Menurut Hussin, bulan suci Ramadan menjadi kesempatan untuk berbagi dan menunjukkan rasa belas kasihan.
Pada 23 Maret lalu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison menutup pub, klab malam, bioskop dan tempat beribadah untuk mengurangi resiko penyebaran COVID-19.
Melihat sudah terkendalinya situasi satu bulan setelah kebijakan ini berlaku, Hussin berharap agar Pemerintah pusat segera melonggarkan aturannya.
“Semoga Perdana Menteri akan terlebih dahulu membuka kembali tempat beribadah sebelum membuka pub dan restoran,” kata dia.
“[Tempat beribadah] menurut saya penting bagi orang-orang yang butuh tuntunan rohani. Di masa seperti ini, mereka kembali menghadap Tuhan,” ujarnya.
Untuk menghindarkan resiko penularan, ia mengatakan jumlah orang yang masuk ke dalam tempat ibadah dapat dibatasi.
(ameera/arrahmah.com)