SIGI (Arrahmah.com) – Emergency and Crisis Response (ECR) akan mendirikan masjid darurat bagi warga terdampak gempa dan tsunami di wilayah minoritas muslim Desa Omu Soluki, Gumbasa, Kabupaten Sigi. Satu-satunya masjid di desa itu rusak diguncang gempa pada 28 September lalu.
“Kita akan membangun masjid darurat berukuran 7×7 meter mengunakan bahan baja ringan, kebutuhan akan dakwah di sini sangat tinggi, Masjid Al-Haq adalah satu-satu masjid yang ada di sini, dan setidaknya ada 4 gereja aktif yang berada di desa Soluki,” kata koordinator ECR untuk Palu, Abu Faris, Ahad (3/11/2018), seperti dilansir Jurnalislam.
Salah satu pengurus masjid Al-Haq, Ustadz Ismail mengungkapkan, pengajian anak-anak terhenti total akibat belum adanya tempat. Ia juga mengeluhkan kurangnya tenaga pengajar atau da’i di daerah tersebut.
“Anak-anak disini masih takut kalau mengaji di masjid karena memang masih rawan roboh, ada 35 kk dari 210 kk yang beragama Islam di sini, namun kita juga masih terkendala akan jumlah da’i,” katanya.
“Kami mewakili warga mengucapkan terima kasih kepada ECR yang akan membangun masjid darurat itu, mudah-mudahan apa yang diberikan donatur kepada kami dibalas oleh Allah Subhanahu Wata’ala,” imbuhnya.
Desa Soluki merupakan salah satu daerah terdampak gempa yang cukup parah. Hampir 70 persen pemukiman warga Desa Soluki rusak. Mayoritas penduduk setempat masih tinggal di pengungsian, sebagian lainnya mendirikan tenda di depan rumah mereka. Desa Soluki berjarak 50 km dari pusat kota Palu.
Di desa ini ECR juga membuka posko kesehatan. Abu Faris mengatakan, warga rata-rata mengeluhkan pusing kepala akibat tekanan darah tinggi. Selama 24 jam ECR akan melayani warga, lanjut laporan Jurnalislam.
“Tim ECR kali ini kembali melakukan aksi kesehatan gratis kepada masyarakat, warga Soluki rata-rata mengeluhkan pusing disebakan tekanan darah yang tinggi akibat masih trauma terhadap gempa,” kata Abu Faris. (haninmazaya/arrahmah.com)