BOSNIA (Arrahmah.com) – Ribuan Muslim berbondong-bondong mengunjungi ibu kota wilayah Serbia di Bosnia pada Sabtu (7/3) untuk menghadiri pembukaan kembali sebuah Masjid bersejarah yang hancur selama masa perang pada era 1990-an.
Masjid Ferhad Pasha merupakan Masjid buatan abad ke-16 karya agung arsitektur era Kekaisaran Ottoman.
Butuh waktu sekitar 14 untuk membangun Masjid buatan abad ke-16 tersebut, karena sebagian besar batu-batu yang digunakan merupakan batu asli Masjid Ferhad Pasha.
Masjid Ferhad Pasha diledakkan 23 tahun lalu, pada puncak Perang Yugsolavia. Saat itu, umat Muslim Bosnia, Kroasia, dan etnik non-Serbia lainnya diusir dari kampung halaman mereka sebaga taktik pembersihan etnik.
Pembukaan masjid yang pembangunannya didanai pemerintah Turki itu berlangsung dengan penjagaan ketat. Sekitar 1.000 polisi berpatroli di kawasan Masjid selagi bus-bus yang membawa umat Muslim dari seantero Bosnia datang ke acara tersebut. Lalu lintas lain lain diblokir sementara dari pusat kota dan konsumsi alkohol dilarang.
Pembangunan kembali Masjid ini penuh perjuangan. Dalam upacara peletakan batu fondasi pertama untuk pembangunan Masjid pada 2001 lalu, nasionalis Serbia menyerang pengunjung dan sejumlah pejabat, menyebabkan puluhan orang terluka dan seorang warga Muslim meninggal.
Selain itu, butuh waktu 15 tahun lagi bagi umat Islam Bosnia untuk memperoleh izin konstruksi dan dana pembangunan Masjid.
Ribuan keping puing-puing dari bangunan aslinya dikumpulkan dari tempat pembuangan Sungai Vrbas dan sejumlah situs pembuangan sampah untuk kembali dipergunakan dalam pembangunan Masjid.
Tanggal pembukaan kembali Masjid, yaitu 7 Mei, kemudian ditetapkan sebagai Hari Masjid di Bosnia, untuk memperingati 614 Masjid yang hancur selama perang periode 1992-1995.
Sementara, Kepala komunitas Islam Bosnia, Efendi Husein Kavazovic, menyebutkan bahwa pembukaan kembali Masjid ini bagai “kemenangan cahaya atas kegelapan,” meskipun ia sebelumnya menyatakan ragu bahwa rekonsiliasi di kawasan itu akan segera terlaksana.
Ketua Muslim Bosnia, Bakir Izetbegovic, menyatakan pembangun masjid itu memberikan tanda bahwa Muslim Bosnia dapat kembali ke wilayah tersebut, lansir BBC (8/5/2016).
(fath/arrahmah.com)