YERUSALEM (Arrahmah.com) – Untuk hari kedua, otoritas Zionis masih menutup Masjid Al-Aqqsha di Yerusalem pada Sabtu (15/7/2017) setelah baku tembak yang menyebabkan lima orang tewas.
“Otoritas ‘Israel; terus melarang pelaksanaan sholat dan seruan adzan dan melarang ulama memasuki Masjid Al-Aqsha,” ujar Syaikh Ekrima Sabri, salah satu khatib di Masjid Al-Aqsha, mengatakan kepada Anadolu.
“Langkah-langkah ini belum pernah terjadi sebelumnya dan belum pernah dilakukan sejak pendudukan ‘Israel’ pada 1967,” tambahnya.
Tiga warga Palestina dan dua polisi Zionis tewas dalam baku tembak di Yerusalem timur.
Otoritas Zionis menutup kompleks Al-Aqsha setelah serangan tersebut dan melarang pelaksanaan sholat Jum’at di sana untuk pertama kalinya dalam hampir lima dekade.
Polisi Zionis mengerahkan ratusan tentara dan mendirikan penghalang jalan di pintu masuk Kota Tua Yerusalem, melarang non-penduduk masuk ke kota tersebut, lansir Daily Sabah.
Otoritas Zionis mengatakan penutupan Masjid akan berlanjut sampai hari Ahad, di mana sesi penilaian akan diadakan sebelum dibuka kembali secara bertahap.
“Kami menolak pelanggaran ‘Israel’ saat ini terhadap Masjid Al-Aqsha dan meminta penarikan mereka segera,” ujar Syaikh Sabri. (haninmazaya/arrahmah.com)