TEHERAN (Arrahmah.id) – Lebih dari 100 siswa dirawat di rumah sakit di Iran setelah serentetan dugaan serangan gas baru di sekolah perempuan, Rabu (1/3/2023), lansir media Iran.
Ratusan kasus gangguan pernapasan telah dilaporkan dalam tiga bulan terakhir di kalangan siswi di seluruh Iran, seorang pejabat pemerintah mengatakan ini bisa jadi upaya untuk memaksa penutupan sekolah perempuan.
Sedikitnya 10 sekolah perempuan menjadi sasaran serangan terbaru pada Rabu (1/3), tujuh di antaranya di kota barat laut Ardabil dan tiga di ibu kota Teheran, media melaporkan.
Insiden di Ardabil menyebabkan 108 siswa dirawat di rumah sakit, semuanya dalam kondisi stabil, kata kantor berita Tasnim, yang juga melaporkan keracunan di tiga sekolah di Teheran.
Mengutip para orang tua, kantor berita Fars mengatakan para siswa di sebuah sekolah menengah di lingkungan barat ibu kota Tehransar telah terpapar semprotan beracun.
Fars mengatakan pasukan keamanan telah menahan tiga orang dalam penangkapan pertama yang dilaporkan atas serangkaian dugaan serangan peracunan di sekolah perempuan.
Sejak pecahnya keracunan misterius pada November, hampir 1.200 siswa harus dirawat di rumah sakit karena kesulitan bernapas, kata seorang anggota parlemen, Rabu (1/3).
Termasuk hampir 800 orang di Qom, selatan Teheran, dan 400 orang di kota barat Borujerd, kata Zahra Sheikhi, juru bicara komite kesehatan parlemen Iran.
Tes kementerian kesehatan pada zat yang ditemukan di sekolah-sekolah di Qom mendeteksi jejak nitrogen, yang terutama digunakan dalam pupuk, kata situs web parlemen.
Peracunan telah memicu gelombang kemarahan di negara itu, di mana para kritikus mengecam sikap diam pihak berwenang dalam menghadapi semakin banyaknya sekolah yang terkena dampak.
Pada Ahad (26/2), wakil menteri kesehatan Iran, Younes Panahi, mengatakan beberapa orang telah diracuni di Qom dengan tujuan menutup pendidikan untuk anak perempuan.
Aktivis membandingkan mereka yang bertanggung jawab atas serangan terhadap sekolah dengan Taliban di Afghanistan dan Boko Haram di Sahel. (zarahamala/arrahmah.id)