PALU (Arrahmah.com) – Nenek Canaria (75) terbaring lemah di Posko Pengungsian di di Bulukodi Kelurahan Duyu, Palu Barat, Sulawesi Tengah. Sekujur tubuhnya penuh luka.
Ketika gempa mengguncang Palu beliau tengah bersiap shalat Maghrib. Saat itu seluruh warga Jl. Kemuning Balaroa berlarian keluar rumah menyelamatkan diri. Termasuk dirinya, namun apalah daya dengan tubuh yang sepuh akhirnya terkubur hingga leher di reruntuhan rumah.
Keluarga pun kesulitan mencari beliau karena posisi rumah yang sudah bergeser jauh.
“Alhamdulillah saat itu ada warga yang lewat dan mendengar Ibu minta tolong, diberi air minum dan memberi tau kami posisi Ibu.” ujar Aidah (50), anak kelima.
Posisi nenek yang berada di dasar reruntuhan membuat warga kesulitan untuk mengevakuasi secara langsung dan hanya diberi air mineral.
Dengan sisa kekuatan nenek Canaria menggapai air untuk bisa bertahan hidup.
Nenek Canaria berhasil dievakuasi keluarga pada hari Sabtu, 29 September 2018 jelang pukul 14.00 dengan mukenah masih melilit dileher.
Saat ini Canaria dirawat dengan apa adanya di posko pengungsian bersama sanak keluarga lainnya yang selamat.
Sumber: Wahdah.or.id
(ameera/arrahmah.com)