DOHA (Arrahmah.com) – Produk-produk Turki mengalami permintaan yang tinggi di toko-toko di Qatar, yang sedang menghadapi blokade ekonomi dari negara-negara Arab lainnya.
Pada hari Senin, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, menuduh Doha mendukung “terorisme”.
Arab Saudi juga telah menutup perbatasan daratnya dengan Qatar, yang secara geografis mengisolasi negara Teluk kecil tersebut.
Qatar dengan keras membantah tuduhan bahwa pihaknya adalah pendukung “terorisme”, dan menyebut langkah yang secara secara diplomatis akan mengisolasinya itu sebagai tindakan yang tidak dapat dibenarkan”.
Di tengah krisis diplomatik yang melanda negara Teluk, Turki berada di pihak Qatar sebagaimana Presiden Recep Tayyip Erdogan katakan pada hari Jumat bahwa “Kami tidak akan meninggalkan saudara kami Qatar.”
Erdogan juga meminta Riyadh untuk menghapus semua sanksi terhadap Doha dan membuka pembicaraan diplomatik.
Ankara selanjutnya melakukan langkah mengirim stok makanan dan persediaan air dyang diangkut oleh kapal kargo ke negara Teluk kecil tersebut.
Qatar mengumumkan di media sosial bahwa produk makanan sehari-hari dari Turki seperti susu, yogurt, dan ayam sekarang ada di rak-rak toko Qatar dengan label “from Turkey by air”.
“Semuanya berjalan dengan baik di Qatar,” ungkap Suhail Awad, warga di Doha, mengatakan kepada Anadolu Agency.
“Kami sekarang membeli produk Turki,” katanya. “Untuk pertama kalinya, anakku akan minum susu dari Turki.”
Awad terus memuji dukungan Turki untuk Qatar sehubungan dengan blokade Arab.
“Begitulah hubungan persaudaraan yang sebenarnya. Saya harap negara-negara Arab akan mengembangkan hubungan persaudaraan mereka dengan cara yang sama seperti ini,” katanya.
Warga Qatar tampak optimis meski krisis diplomatik negara mereka terus berlanjut dengan negara-negara Arab tetangganya.
Namun, banyak juga warga Qatar yang menyuarakan kemarahannya karena langkah yang diambil negara-negara Arab untuk memutus hubungan diplomatik – dan persediaan makanan – selama bulan puasa Ramadhan.
(ameera/arrahmah.com)