BANJAR (Arrahmah.com) – Ustadz Farid Wadjdi dari DPP HTI mengatakan masalah akan selesai saat manusia taat syariat Allah. Dalam materi pengantar yang disampaikannya dalam acara Liqa’ Syawal DPD II HTI Kota Banjar di Graha Banjar Idaman (GBI) Kota Banjar Ahad (24/8/2014), dia menyebut, “Bahwa terselesaikannya segala masalah adalah dengan ketaatan atas syariat dan kerusakan yang terjadi diakibatkan oleh ketidaktaatan terhadap syariat dengan menjalankan sistem yang ada saat ini yang secara jelas rusak dan cacat sejak lahirnya.”
Lebih lanjut Ustadz Farid Wadjdi menjelaskan perjuangan Islam bukan perjuangan yang setengah-setengah dan menuruti emosi belaka. “Karena boleh jadi selama ini perjuangan yang menurut perhitungan manusia itu susah tetapi menurut perhitungan dan dihadapan ALLAH tentulah sangat mudah,” terangnya.
Pada kesempatan itu dia juga menyampaikan, karunia yang harus umat Islam syukuri ketika diberikan kelebihan oleh Allah adalah karunia ini harus digunakan untuk perjuangan hanya dalam Islam.
“Agar perjuangan ini menjadi mudah dan cepat maka perlu disuarakan melalu tokoh – tokoh ummat. Seperti halnya ketika dakwah Rasul di makkah mengalami kesulitan karna tokoh – tokoh tidak mendukung, lain halnya dengan perjuangan dakwah di madinah. Oleh karena itu Hizbut Tahrir ingin menempatkan para ulama dan tokoh dalam posisi kemuliaan yang telah Allah berikan bukan malah dihinakan seperti halnya saat ini ketika sistem demokrasi yang dijalankan. Sehingga amanah ini mesti digunakan dalam upaya untuk memperjuangan Islam. Sesungguuhnya istem demokrasi ini sangat jelas bertentangan dengan islam atau hukum Allah. Perjuangan islam tidak akan mampu tercapai oleh perjuangan politik parlemen karena mereka harus mengikuti ideologi parlemen yang dianut,” papar Ustadz Farid.
Sementara Drs. KH Undang Munawar, MM seorang tokoh dan ulama Kota Banjar mengatakan, “Saya yakin, semuanya sepakat akan kewajiban penegakkan syariah dan khilafah, karena sesungguhnya sebelum nanti meninggal, saya mengharapkan bisa menyaksikan tegaknya khilafah.”
Acara yang dihadiri sekitar 400 orang ulama dan tokoh masyarakat Banjar ini dimulai dengan kalimatul taqdim dari ketua HTI DPD II Kota Banjar Ustadz Zaenal Arifin, Sos.i. Dalam isi kalimatul taqdim dia menyampaikan,”Bahwa keberadaan dan kehadiran ulama dalam barisan perjuangan ini memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan arah perjuangan islam untuk kembali terwujudnya Daulah Khilafah ‘Ala Minhajin Nubuwwah. Tema Indonesia Milik Allah, Terapkan Hukum Allah, Saatnya Khilafah Menggantikan Demokrasi dan Sistem Ekonomi Liberal adalah sebuah makanah dipenghujung marhalah perjuangan ini. Perjuangan demi terwujudnya syariat dan khilafah ini adalah benar – benar merupakan janji Allah dan kabar gembira dari Rasulullah yang atas izin Allah sebentar lagi akan segera tegak. HTI bersama Umat mengadakan Liqa Syawal ini guna mengokohkan ukhuwah dalam perjuangan bersama umat untuk tegaknya Syari’ah dan Khilafah.” (azm/arrahmah.com)