TEL AVIV (Arrahmah.com) – Kebakaran hutan yang sangat hebat yang melanda Israel baru-baru ini sangat memukul Israel. Bantuan telah datang dari berbagai negara namun api sangat sulit dipadamkan dan kerugian terus meningkat.
Dalam kebakaran tersebut, sedikitnya 41 orang telah tewas, kebanyakan dari mereka adalah para penjaga penjara Israel, yang tak lain adalah para algojo, penyiksa Muslim yang ditahan Israel. Selain kematian, belasan ribu penduduk Yahudi disekitar lokasi kejadian juga harus angkat kaki dari rumah mereka untuk menyelamatkan diri.
Baru-baru ini sebuah kelompok perlawanan Palestina mengumumkan bertanggungjawab atas kebakaran yang terjadi. Mereka sengaja melakukannya untuk menyerang Israel.
” … Sesungguhnya para singa dari singa Ma’sadah al-Mujahidin di Palestina kemarin kamis 26Dzulhijjah 1431 H di malam Jum’ah yang berbarokah, telah berangkat dalam ghozwah heroic yang baru dan unik di dalam negeri kaum penjajah di atas pegunungan Karmel yang terjajah, maka mereka membakar sebagian dari hutannya yang menyebabkan terbunuhnya lebih dari 40 penjajah serta puluhan terluka, ini menurut pengakuan musuh dengan sendirinya. …” tulis Ma’sadan Al-Mujahidin dalam rilisnya.
Mereka menambahkan bahwa para Mujahid yang melakukan aksi ini kembali ke kamp mereka dengan aman dan selamat.
Operasi ini dilakukan sebagai pembalasan atas darah kaum Muslim Palestina yang tertumpah akibat kebrutalan Zionis Israel.
Statemen juga menyebutkan bahwa mereka berdoa untuk para Muslim yang ditangkap oleh otoritas Zionis terkait peristiwa ini, mereka tidak bersalah, tanggung jawab sepenuhnya berada di tangan kelompok tersebut. “Semoga Allah segera membebaskan dan memberikan kesabaran kepada mereka dan keluarganya,” ujar statemen.
Israel benar-benar terpukul telak atas peristiwa ini, api telah menghancurkan sedikitnya 12.000 hektar lahan hutan, sekitar lima juta pohon dan menghabiskan setengah dari seluruh cadangan hutan Karmel. Pejabat mengatakan akan butuh waktu puluhan tahun untuk melakukan rehabilitasi di kawasan tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)