JAKARTA (Arrahmah.com) – Terkait mundurnya Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk penanganan konflik di Suriah, Koffi Annan, Ketua DPR RI, Marzuki Alie enggan berkomentar tentang permasalahan itu. Karena menurutnya yang harus diperjuangkan oleh Indonesia adalah masalah suku Rohingya di Myanmar.
“Ya itu urusan lembaga internasional. Saya nggak mau ngomentari yang tidak saya pahami betul permasalahannya. Yang jelas, kasus Rohingya itu yang harus kita suarakan terus. Walaupun saya sudah mendapat surat dari ketua parlemen Myanmar, tapi tetap lembaga independen untuk melihat apakah pernyataan itu betul,” ungkapnya di Gedung DPR RI, Senayan, Jumat (10/8) seperti dilansir IRnews.com.
Menurutnya, mengapa dia merasa bahwa persoalan konflik Suriah itu tidak terlalu penting karena itu lebih pada persoalan politik. “Ya itu memang lebih pada persoalan politik ya. Presidennya dianggap gagal dan persoalan internal daripada Suriah. Memang itu kita harapkan diselesaikan dengan damai,” jelaskan.
Sedangkan, lanjut Marzuki, kalau masalah Rohingya itu bukan persoalan politik, tapi persoalan komunitas Islam di Myanmar yang minoritas dan informasinya dibantai oleh mayoritas sehingga ini menyangkut HAM.
“Saya sebagai presiden parlemen negara-negara OKI, menyampaikan kepada seluruh anggota PIC untuk mengambil peran, sesuai dengan amanat atau resolusi nomor 11 PIC pada saat dilaksanakan di Palembang yang lalu. Harus membela kepentingan umat,” pungkasnya. (bilal/arrahmah.com)