RABAT (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Maroko, Saad-Eddine El-Othmani, kemarin (29/12/2020) menuduh Aljazair “merekrut perangkat media resminya dengan tujuan menyebarkan berita palsu” tentang situasi di Sahara Barat.
El-Othmani yang dikutip oleh Hespress mengatakan bahwa langkah Aljazair adalah “bagian dari kampanye sistematis untuk mencemarkan nama baik pemerintah Maroko”.
“Tindakan destabilisasi yang dilakukan oleh Front Polisario tidak didukung oleh negara mana pun kecuali Aljazair,” kata perdana menteri, menambahkan bahwa kampanye tersebut sedang ditangani dan dikendalikan oleh pers nasional Maroko dan aparat diplomatik.
Front Polisario, dia menunjukkan, melanjutkan provokasinya di sekitar pagar keamanan perbatasan “setelah pasukan kerajaan membebaskan penyeberangan Guerguerat.”
“Lebih dari 75 negara dari berbagai wilayah di dunia telah mengapresiasi proses perdamaian yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Kerajaan, serta membuka kembali penyeberangan Guerguerat untuk gerakan sipil dan komersial,” lanjut El-Othmani. (Althaf/arrahmah.com)