RABAT (Arrahmah.com) – Maroko telah menerima total bantuan utang $ 7,6 miliar dari kelompok Bank Pembangunan Islam (IDB) sejak didirikan tahun 1974, menurut Bandar Al-Hajjar, presiden IDB, dikutip MNW pada Sabtu (25/2/2017).
Selama forum Jembatan Dagang Arab-Afrika yang diselenggarakan di Rabat 22 dan 23 Februari, Al-Hajjar mengatakan kepada wartawan bahwa “bank melaksanakan sejumlah proyek yang diperkirakan bernilai $ 1,2 miliar.”
Al-Hajjar menyoroti hubungan strategis antara Maroko dan IDB. Menurutnya IDB akan tetap mendukung proyek pembangunan Maroko, terutama untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan status sosial-ekonomi warga.
Al-Hajjar juga memuji upaya Maroko yang mengembangkan energi terbarukan, mengatakan bahwa ada kerjasama bilateral antara IDB dan Maroko untuk berbagi percobaan Maroko di bidang ini dengan negara-negara Sub-Sahara.
Berbasis di Jeddah, Arab Saudi, IDB telah memasok Maroko dengan beberapa pinjaman selama beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2014, IDB sebesar 1,8 miliar dirham ke Maroko untuk melaksanakan proyek-proyek penyediaan air minum di daerah Agadir dan Chtouka Ait Baha, serta sektor zaitun untuk petani kecil.
Pada tahun yang sama, kilang minyak Samir menerima pinjaman sebesar $ 240 juta untuk membiayai impor minyak mentah.
Pada tahun 2013, badan usaha negara bidang fosfat, OCP Group, (Office Cherifien des Fosfat) telah menerima pinjaman $ 150 juta untuk memperbaiki infrastruktur dan perbaikan fasilitas di Jorf Lasfar, pelabuhan komersial yang terletak di pantai Atlantik Maroko.
IDB juga telah memulai penandatanganan perjanjian dengan sejumlah mitranya untuk berinvestasi di Maroko. Pada tahun 2014, mereka menandatangani kesepakatan bersama dengan Otoritas Investment Kuwait (KIA) untuk berinvestasi di sektor swasta Maroko. (althaf/arrahmah.com)