KANDAHAR (Arrahmah.com) – Sedikitnya 12 orang tewas dan puluhan lainnya cedera pada Kamis (18/7/2019) ketika Imarah Islam Afghanistan (IIA) yang dikenal dengan sebutan Taliban, menyerang sebuah markas polisi di kota selatan Kandahar, kata para pejabat dan gerilyawan.
Serangan itu terjadi di tengah serangkaian pembicaraan damai antara Washington dan Taliban.
Juru bicara IIA Qari Yousuf Ahmadi mengatakan serangan pada Kamis sore di kota terbesar kedua Afghanistan dimulai dengan bom mobil, kemudian pasukannya menyerbu kompleks polisi, lansir AFP.
“Sejumlah mujahidin yang dilengkapi dengan senjata berat dan kecil menghancurkan markas dan melancarkan operasi mereka di dalam,” katanya.
Baheer Ahmadi, juru bicara gubernur Kandahar, mengatakan kepada AFP bahwa 12 orang telah tewas, dan 89 lainnya terluka, tambahnya.
Kepala polisi Tadin Khan mengatakan bom mobil diikuti oleh dua ledakan lainnya.
“Pertempuran berakhir sekarang. Beberapa kendaraan terbakar. Sekarang tentara Afghanistan dan helikopter AS terbang di daerah itu,” katanya kepada AFP.
Hayatullah Hayat, gubernur provinsi untuk Kandahar, mengatakan pasukan keamanan Afghanistan telah meluncurkan “operasi pembersihan” untuk melihat apakah ada penyerang yang tersisa.
Gambar-gambar di media sosial menunjukkan gumpalan asap membumbung di atas Kandahar, dan Hayat mengatakan sekitar enam truk yang membawa barang-barang komersial telah terbakar.
Serangan itu terjadi hanya satu hari setelah dua tentara Afghanistan menembak mati seorang kolonel Afghanistan di provinsi Ghazni. (haninmazaya/arrahmah.com)