JAKARTA (Arrahmah.com) – Sebagai negara dengan 70 persen dari total luas wilayahnya, banyak masyarakat Indonesia menjadikan laut sebagai tempat aktifitas sebagian rakyatnya, baik sebagai nelayan, pelaut, wisata pantai, dan lain sebagainya.
Salah satu konsekuensi dari kondisi tersebut sering terjadi kecelakaan di laut yang tidak sedikit menimbulkan korban jiwa. Karena itu diperlukan berbagai sarana dan prasarana untuk meminimalkan korban kecelakaan yang terjadi di laut.
Saat ini, Dr. Y. Paonganan atau lebih dikenal dengan Ongen beserta timnya di Indonesia Maritime Institute (IMI) sedang membuat “Marine Rescue Drone” sebagai salah satu alat penyelamatan korban kecelakaan di laut. Wahana ini berbasis teknologi UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau yang dikenal dengan nama drone.
“Drone jenis ini sudah dikembangkan di Korea dan AS dan banyak digunakan utk penyelamatan korban di kawasan wisata pantai, kecelakaan kapal laut dan kecelakaan lainnya yang terjadi di lautan. Kalau negara lain bisa buat, kita pun bisa membuat bahkan bisa lebih baik,” jelas Ongen.
“Proses pembuatan ‘Marine Rescue Drone’ ini sudah hampir rampung, diharapkan awal April 2017 sudah bisa diuji coba dan diharapkan bisa menjadi dalah satu alat rescue untuk keselamatan nyawa manusia,” sambungnya.
Lebih lanjut Ongen menjelaskan, cara kerja drone jenis ini adalah mengirimkan pelampung ke lokasi korban yang sedang panik dan terombang ambing dilautan secara cepat dan akurat sebelum alat penolong lainnya datang untuk mengevakuasi.
“Drone ini dilengkapi autonomus system, GPS dan kamera yang bisa membantu pencarian posisi korban dan segera mengambil tindakan penyelamatan pertama dengan menjatuhkan pelampung yang dibawa oleh drone tersebut, kecepatan dan ketepatan diharapkan drone ini mampu meminimalisir jatuhnya korban jiwa. Semoga hasil karya anak bangsa ini bisa membantu kegiatan maritim di negeri ini,” tutup Ongen
(azm/arrahmah.com)