RAMALAH (Arrahmah.com) – Menjelang musim dingin, semilir udara tak seramah bulan yang lalu. Tanpa pakaian tebal yang memadai, rasanya sulit bagi para Muslimah Palestina yang menderita di tahanan “Israel” durjana untuk selamat dari gigitan bekunya angin malam. Sebagaimana dilansir Pusat Informasi Palestina pada Rabu (3/9/2014), sekitar 15 tawanan wanita Palestina masih mendekam di dalam penjara Hasyaron dengan kondisi memprihatinkian. Dilihat dari berbagai sisi, semakin dekatnya musim dingin, menjadi ancaman tersendiri bagi mereka.
Badan tawanan dan mantan tawanan Palestina, mengisyaratkan pada Kamis (2/10) bahwa, perlakuan pihak penjara kepada para tawanan tersebut sangat bertentangan dengan semua undang-undang internasional terkait tawanan, khususnya bagi tawanan perempuan. Mereka tidak memenuhi kebutuhan para tawanan, walau dalam taraf minimal. Parahnya, mereka mengabaikan kebutuhan medis dan melarang kunjungan keluarga. Para tawanan itu, dipindahkan dan diangkut dari satu lokasi ke lokasi lain dengan cara yang lebih keji daripada memperlakukan hewan.
Pada hari Arafah ini, pengguna media sosial mengajak kita agar menyisipkan doa tersendiri atas keselamatan Mujahidah Palestina tertawan tersebut. Mereka, para benteng peradaban bernama, Lina Jarbuni, Muna Qodan, Nuhail Abu Aisyah, Wakid, Rosmiyah Balawanah, Samahirt Zainudin, Filastin Najem, Tahrir Qanah, Wiam Ushaidah, Syirin Isawi, Busyro Thawil, Hibbah Abu Hazah, Dima Suwahirah dan Tsuroya Taha.
Terkait masalah serius ini, lembaga tawanan Palestina menyerukan semua lembaga internasional dan HAM khusus bidang perempuan agar bersama-sama menginformasikan penderitaan mereka secara massal serta berupaya untuk membebaskanya.
“Jangan sampai kita membiarkan mereka menghadapi kondisi sulit dan biadab di tengah penganiayaan yang dilakukan hampir tiap hari oleh sipir penjara. Mereka bahkan dicampurkan dengan tawanan kriminal biasa yang tentu menambah penderitaan mereka selama ini,” pungkas lembaga tawanan Palestina.
Maka ikhwah, sebagai pembaca budiman, mari bersama-sama kita upayakan pembebasan para Mujahidah benteng peradaban Palestina. Allahu Akbar! (adibahasan/arrahmah.com)