URUMQI (Arrahmah.com) – Kerusuhan kembali meledak di daerah barat Xinjiang Cina pada Kamis (3/9), ketika puluhan ribu para pemrotes turun ke jalan-jalan untuk menentang penyuntikan misterius terhadap penduduk Urumqi.
Protes ini terjadi jelang perayaan hari ke-60 pasca kunjungan Partai Komunis yang diklaim bertujuan untuk menghentikan konflik sengit yang ada di wilayah Xinjiang.
Sejumlah saksi mata menyatakan bahwa peserta aksi protes tersebut yang terdiri dari muslim Uighur dengan brutal diserang dan dipukul oleh mayoritas Han Cina.
Menurut keterangan dari pihak kepolisian, serangan penyuntikan sudah menimpa penduduk Urumqi sejak 17 Agustus lalu. Dinas kesehatan setempat melaporkan ada sekitar 476 orang yang masuk ke rumah sakit untuk memperoleh penanganan, 89 di antaranya terdapat bekas suntikan di tubuhnya.
Hingga Rabu (2/9), belum ditemukan adanya laporan mengenai kematian akibat serangan misterius tersebut dan belum juga ditemukan laporan mengenai adanya virus penyakit menular atau bahan kimia beracun.
Para orang tua mencemaskan keselamatan anak-anak mereka ketika semester baru mulai.
Zhu Hailun, kepala komisi urusan politik dan hukum Partai Komunis Cina (CPC) di Xinjiang, mengatakan sembilan kelompok etnik termasuk Han, Uygur, Hui, Kazak dan Mongolia sudah melaporkan insiden penikaman jarum suntik tersebut kepada pihak kepolisian belakangan ini.
Sejauh ini belum bisa dipastikan siapa dalang di balik insiden yang meresahkan dan memungkinkan terjadinya bentrok antar etnis tersebut. Namun, polisi mengklaim telah berhasil mengumpulkan 21 nama orang yang dicurigai terlibat dan secara resmi telah menangkap empat orang di antaranya, tanpa memberikan keterangan terperinci lainnya. (althaf/rtrs/xinhua/arrahmah.com)