AGAREB (Arrahmah.com) — Para pengunjuk rasa yang marah di Agareb, membakar sebuah pos Garda Nasional Tunisia pada hari Selasa (9/11/2021), menyusul kematian seorang pengunjuk rasa sehari sebelumnya.
Keluarganya mengatakan pengunjuk rasa meninggal karena tabung gas yang ditembakkan oleh pasukan keamanan selama protes semalam.
Kementerian Dalam Negeri Tunisia membantah pengakuan keluarga tersebut.
Protes di Agareb awalnya dipicu oleh pembukaan kembali sebuah tempat yang dituduh warga mencemari lingkungan oleh pihak berwenang.
Menurut seorang reporter Anadolu Agency, pasukan keamanan menarik diri di daerah itu setelah pengunjuk rasa membakar pos Garda Nasional.
Pada Senin malam, Presiden Tunisia, Kais Saied, meminta Menteri Dalam Negeri, Taoufik Charafeddine, untuk segera turun tangan untuk mengakhiri eskalasi di Agareb.
Tunisia saat ini tengah berada dalam krisis politik yang panjang sejak Saied menggulingkan pemerintah, menangguhkan parlemen, dan mengambil alih kekuasaan eksekutif pada 25 Juli. (hanoum/arrahmah.com)