JAKARTA (Arrahmah.com) – Meriahnya dunia usaha di era digital tak luput dari pengamatan Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah.
Hal itu mendoorong BMH mengembangkan Program Mandiri Terdepan (Mapan) yang selama ini banyak menyasar masyarakat bawah di berbagai kota, daerah dan pedesaan juga memperhatikan kelompok pelajar dan mahasiswa.
“Yang selama ini berjalan memang langsung kepada pelaku usaha dengan bantuan modal usaha dan pembinaan. Tetapi, kami melihat, ada kelompok besar yang mesti juga disupport untuk siap terjun ke dunia usaha, yakni pelajar dan mahasiswa,” ungkap Ade Syariful Alam Direktur Program Pendayagunaan Laznas BMH Pusat.
Akhir pekan lalu, Sabtu (9/4/2016) Laznas BMH menggelar Seminar Entrepreneurship yang menghadirkan pelaku usaha yang telah belasan tahun menekuni bisnisnya.
Muhammad Faisal Thamrin konsultan HKI dan Muhammad Syarif Al-Ghifari Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Hidayatullah.
Pada dasarnya kedua pemateri memberikan semangat kepada para peserta bahwa menekuni dunia usaha itu butuh kematangan mental dan mindset, bukan semata-mata modal dan potensi.
Dalam acara yang diselenggarakan di gedung pusdiklat Pesantren Hidayatullah Depok itu, peserta merasa termotivasi untuk langsung menerjuni dunia usaha.
“Ya, saya sangat tertarik untuk usaha. Apalagi ternyata untuk usaha sekarang tinggal kemauan saja. Fasilitas teknologi informasi dan komunikasi sudah cukup memadai untuk saya berlatih usaha. Siapa tau pas lulus kuliah bisa jadi pengusaha,” ungkap Ahmad Syarifin seorang peserta dari sebuah sekolah di Depok.
Ade Syariful Alam mengungkapkan bahwa ini adalah event pertama dan akan ditindaklanjuti kedepannya.
“Ini event perdana yang kami gelar. Jika nanti hasil evaluasi positif, tidak menutup kemungkinan event berikutnya akan kembali digelar di berbagai tempat,” ungkapnya.
(azmuttaqin/*/arrahmah.com)