BANIYAS (Arrahmah.com) – Mantan Wakil Presiden Suriah yang kini membelot, Abdul Halim Khaddam, mengungkapkan fakta sesungguhnya tentang jumlah warga desa Baidha’ dan kota Baniyas yang disembelih dengan bayonet oleh pasukan rezim Nushairiyah Suriah pada Kamis (2/5/2013).
Dalam wawancara dengan stasiun TV Al-Arabiya pada Jum’at (3/5/2013), Khaddam menegaskan bahwa perhitungan jumlah korban yang gugur dalam pembantaian biadab tersebut sampai saat ini mencapai 700 warga.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengecam keras dunia internasional yang mendiamkan saja Pasukan rezim Nushairiyah Suriah membantai ratusan penduduk sipil desa Baidha’, kota Baniyas, propinsi Tarsus di pesisir Suriah.
Dalam pernyataan resminya pada Jum’at, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, “Masyarakat internasional yang diam saja atas pembantaian-pembantaian dan kekejaman-kekejaman rezim Suriah bertanggung jawab secara moril atas pembantaian di desa Baidha’, yang dilakukan atas dasar sectarian oleh “alat-alat sektarian” rezim Suriah.”
“Tentara Nasional Suriah bersama dengan kelompok bersenjata yang dinamakan Al-Lijan asy-Sya’biyah (Komite Rakyat) dari kelompok Alawiyah telah melakukan pembantaian biadab atas dasar sektarian di desa Baidha, ” Observatorium Suriah menambahkan.
Pasukan rezim Nushairiyah Suriah kembali melakukan pembantaian biadab di desa Baidha’, kota Baniyas, Suriah Selatan. Pembantaian keji itu menewaskan puluhan warga sipil muslim, termasuk kaum wanita, laporan kantor berita Ugarits News.
Komisi Koordinasi Lokal (LCC) Suriah melaporkan pasukan rezim Nushairiyah dan milisi Syiah Shabihah pada Kamis (2/5/2013) memasuki desa Baidha’, kota Baniyas, propinsi Tartus. Mereka melakukan penangkapan massal terhadap penduduk desa. Tentara Suriah dan milisi Shabihah membantai puluhan warga sipil itu dengan timah panas dan pisau bayonet. Mayat para warga lantas dibakar. (muhibalmajdi/arrahmah.com)