SINGAPURA (Arrahmah.id) – Tharman Shanmugaratnam, mantan wakil perdana menteri Singapura, terpilih menjadi presiden, menurut hasil resmi, dalam pemilu yang dipandang sebagai barometer sentimen publik terhadap partai yang berkuasa di tengah tantangan ekonomi.
Departemen Pemilihan Umum pada Jumat (1/9/2023) menyatakan ekonom berusia 66 tahun itu sebagai pemenang atas dua kandidat saingannya setelah memperoleh 70,4 persen suara.
“Saya menyatakan Tharman Shanmugaratnam sebagai kandidat yang terpilih sebagai presiden Singapura,” kata petugas pemilu Tan Meng Dui.
Shanmugaratnam, yang sudah lama menjadi pemimpin Partai Aksi Rakyat (PAP), mengundurkan diri dari pemerintahan dan partai tersebut menjelang pemilihan presiden pertama dalam lebih dari satu dekade.
“Saya percaya ini adalah mosi percaya di Singapura. Ini adalah sebuah optimisme untuk masa depan di mana kita bisa maju bersama,” kata Shanmugaratnam dalam pidatonya sebelum hasil pemilu diumumkan.
Meskipun jabatan kepresidenan sebagian besar merupakan jabatan seremonial dan non-partisan berdasarkan konstitusi, garis politik sudah ditentukan menjelang pemilu Jumat (1/9) untuk menggantikan petahana Halimah Yacob, yang mencalonkan diri untuk masa jabatan enam tahun pada 2017 tanpa lawan.
Pemerintahan negara kota ini dijalankan oleh perdana menteri, saat ini Lee Hsien Loong dari PAP, sebuah partai yang terus memerintah Singapura sejak 1959.
Para analis mengatakan kemenangan telak bagi kandidat yang dianggap paling dekat dengan partai berkuasa adalah tanda bahwa masyarakat Singapura secara umum masih mempercayai Partai Aksi Rakyat (PAP) yang berkuasa.
“Ini menunjukkan PAP masih menjadi merek terpercaya, selama calon yang diusung kredibel. Tharman sangat kredibel,” kata ilmuwan politik Walid Jumblatt Abdullah dari Nanyang Technological University. (zarahamala/arrahmah.id)