WASHINGTON (Arrahmah.id) – Mantan utusan AS untuk Timur Tengah, Steven Witkoff, mengungkapkan pandangannya dalam wawancara dengan jurnalis Tucker Carlson pada Jumat malam. Ia membahas berbagai isu, termasuk kegagalan negosiasi gencatan senjata di Gaza, program nuklir Iran, serta masa depan normalisasi hubungan dengan “Israel” di kawasan.
Netanyahu Lebih Peduli Perang daripada Sandera
Witkoff menilai Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu lebih fokus pada perang dibandingkan pembebasan sandera yang ditahan di Gaza.
“Netanyahu ingin mendapatkan kembali para sandera jika memungkinkan, tetapi dia berpikir bahwa menekan Hamas adalah satu-satunya cara untuk mencapainya,” ujarnya.
Menurutnya, Netanyahu yakin sedang melakukan hal yang benar meskipun bertentangan dengan opini publik di “Israel”, yang lebih menginginkan pembebasan sandera.
“Saat ini, ada negosiasi yang mungkin akan menghentikan beberapa serangan ‘Israel’ dan menyelesaikan konflik ini melalui dialog,” kata Witkoff, dikutip dari Al Jazeera.
Hamas Harus Dilucuti
Dalam wawancara tersebut, Witkoff juga menegaskan bahwa Hamas tidak boleh dibiarkan berkuasa di Gaza dan harus dilucuti.
“Hamas ingin tetap berada di Gaza selamanya dan mengelola wilayah itu. Ini adalah sesuatu yang tidak bisa diterima dan tidak mungkin,” katanya.
Menurutnya, satu-satunya cara Hamas bisa tetap berada di Gaza dalam waktu singkat adalah dengan menyerahkan senjatanya.
“Jika Hamas diizinkan menguasai Gaza, maka akan ada serangan seperti 7 Oktober setiap lima, sepuluh, atau lima belas tahun,” ujarnya.
Witkoff juga mengungkapkan bahwa Washington telah mengajukan proposal kepada Hamas dalam KTT Arab terakhir, tetapi ditolak keesokan harinya.
“Kami menganggap penolakan mereka tidak bisa diterima. Tiga hari kemudian, ‘Israel’ melanjutkan serangan ke Gaza, dan negosiasi pun dimulai kembali,” katanya.
Iran dan Normalisasi
Mengenai Iran, Witkoff menegaskan bahwa Teheran tidak boleh menjadi negara nuklir.
“Jika Iran mendapatkan bom nuklir, itu akan menciptakan ‘Korea Utara di Teluk’,” katanya.
Namun, ia optimistis bahwa solusi untuk masalah nuklir Iran bisa dicapai.
Terkait normalisasi hubungan dengan “Israel”, Witkoff menyatakan bahwa menghilangkan ancaman dari kelompok-kelompok bersenjata di Timur Tengah akan membuka jalan bagi lebih banyak negara untuk menjalin hubungan diplomatik dengan “Israel”.
“Saya percaya bahwa Lebanon mungkin akan menormalisasi hubungan dengan ‘Israel’, yang saya maksud adalah perjanjian damai antarnegara. Hal ini juga mungkin terjadi dengan Suriah,” ujarnya.
(Samirmusa/arrahmah.id)