YERUSALEM (Arrahmah.com) – Seorang mantan tahanan Palestina, aktivis Hamas, Ashraf Masalma (29), pada Senin (21/1/2013) malam meninggal dunia di rumah sakit setelah koma selama 50 hari akibat kondisi tubuh yang buruk yang disebabkan kelalaian perawatan medis ketika di penjara Israel.
Ibu Masalma mengatakan kepada Pusat Informasi Palestina (PIC) bahwa anaknya meninggaldi rumah sakit Augusta Victoria di Yerusalem, ia dirawat karena terkena virus mematikan di paru-parunya.
Ashraf adalah seorang tahanan tuna daksa di penjara Ramla di mana ia menderita distrofi otot. Ashraf dibebaskan pada 15 November tahun lalu.
Perlakuan otoritas Israel yang kejam membuat kondisi Ashraf semakin memburuk, ia tidak mendapatkan perawatan medis yang semestinya, yang juga dialami oleh ratusan tahanan Palestina lainnya di penjara-penjara Israel, di mana sebagian dari mereka harus meregang nyawa.
Ibunda Ashraf menuduh rezim Israel dan otoritas penjaranya sepenuhnya bertanggung jawab atas kematian anaknya, menuduh para penjaga penjara menyuntukkan virus yang merusak otak dan paru-paru Ashraf.
Hamas yang bersedih atas kepergian Ashraf ini menyeru rakyat Palestina untuk mengiringi pemakaman Ashraf.
Dalam sebuah pernyataan pers, Hamas mengatakan bahwa rezim Israel telah menahan Ashraf tanpa peduli dengan kesehatannya dan kemudian membiarkannya menderita di penjara. (siraaj/arrahmah.com)