TUNIS (Arrahmah.com) – Mantan Presiden Tunisia Mohamed Moncef Marzouki telah menekankan bahwa UEA tidak dapat menghentikan “gelombang kedua Musim Semi Arab” yang sedang berlangsung di Aljazair dan Sudan.
Marzouki mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Al-Khaleej Online bahwa UEA menggunakan uang untuk mengendalikan revolusi tetapi belum berhasil mengubah semangat rakyat.
“Orang-orang Arab masih hidup, dan saya tegaskan lebih dari satu kali bahwa Musim Semi Arab tidak akan berakhir. Gelombang kedua pasti akan terjadi. Kata-kata saya tidak berasal dari okultisme, tetapi mereka lebih merupakan ekstrapolasi dari kenyataan orang-orang yang telah diliputi ketidakadilan.”
Dia melanjutkan dengan mengatakan: “Tidak ada penjelasan untuk masalah ini. Jika rezim-rezim ini benar-benar yakin bahwa mereka memperoleh legitimasi dari rakyat mereka, dan memerintah dengan adil, mereka tidak akan takut dengan dampak revolusi.”
Awal bulan ini, anggota pendiri gerakan oposisi Aljazair Rashad, mantan diplomat Mohamed Larbi Zitout juga menuduh UEA bekerja untuk menggagalkan gerakan rakyat yang menuntut Presiden Abdelaziz Bouteflika untuk tidak mencalonkan diri dalam masa jabatan presiden kelima.
Pekan lalu, sebuah laporan yang ditunjukkan selama persidangan Presiden Mesir yang digulingkan Muhammadd Mursi mengungkapkan bahwa UEA membiayai kelompok oposisi dengan maksud menciptakan kekacauan selama pemerintahannya dan menyerang petugas polisi.
UEA sejak itu mendukung pemimpin kudeta, yang saat itu menteri pertahanan, Abdel Fattah Al-Sisi, menggelontorkan miliaran ke negara itu untuk mendukung pemerintahannya menyusul tersingkirnya Mursi yang dipilih secara demokratis.
(fath/arrahmah.com)