Jakarta (arrahmah) – Mantan presiden diktator, Soeharto akhirnya menghembuskan nafas terakhir siang ini, Minggu (27/1/2008) pukul 13.10 menit setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) sejak 4 Januari 2008.
Setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) sejak 4 Januari 2008, mantan presiden diktator, Soeharto akhirnya tak dapat melawan sakit yang dideritanya. Penguasa Orde Baru itu pun menghembuskan nafas terakhir pada Minggu (27/1/2008) pukul 13.10 menit.
“Pak Harto meninggal dunia pukul 13.10 menit,” ujar Kapolsek Kebayoran Baru Dicky Sondani, di RSPP, Jakarta, Minggu (27/1/2008).
Soeharto dilarikan ke RSPP pada Jumat (4/1/2008) pukul 14.15 WIB dan mendapat perawatan di ruang president suite VVIP nomor 536 lantai V RSPP. Soeharto dirawat karena mengalami penimbunan cairan di tubuhnya yang mengakibatkan pembengkakkan dan menurunnya kadar darah merah (hemoglobin).
Keadaan Soeharto sempat membaik setelah tim dokter mengeluarkan cairan di tubuhnya. Soeharto masih dapat tersenyum dan berbicara meskipun hanya dalam kalimat-kalimat pendek. Namun kesehatannya kembali mengalami penurunan pada Senin pagi (7/1). Kondisi itu ditandai dengan menurunnya produksi urin dan penumpukan cairan di paru-paru. Selain itu penurunan kondisi kesehatan Soeharto juga ditandai dengan dijumpainya pendarahan melalui urin dan feses sehingga hemoglobin yang awalnya berhasil dinaikan menjadi turun kembali.
Penurunan kesehatan ini, disebabkan tubuh Pak Harto yang mengalami ketergantungan pada alat bantu dan obat-obatan.Tim dokter telah berupaya mengurangi keberadaan alat bantu di tubuh Pak Harto.Langkah tersebut justru membuat kondisi tubuh Pak Harto semakin menurun. Namun seminggu terakhir, kondisi Soeharto dikabarkan berangsur pulih, karena tim dokter berhasil mengendalikan infeksi di tubuh Soeharto
Namun pada Minggu pagi ini, tim dokter menyatakan sejak pukul 01.00 WIB Soeharto mengalami sesak nafas, dan tekanan darah yang mengalami penurunan. Tim dokter juga menyatakan sistem pernafasan Soeharto diambil alih 100% oleh alat bantu pernafasan. Namun akhirnya tidak lama kemudian Soeharto tak dapat tertolong lagi.
Soeharto tutup usia di usia ke 86 tahun. Lahir di Kemusuk Argo Mulyo 8 Juni 1921, Ia dilantik sebagai Presiden pada tanggal 27 Maret 1968 dan berkuasa hingga 32 tahun sebelum akhirnya lengser oleh gelombang demonstrasi mahasiswa pada 1998.
Soeharto menikah dengan Suhartini dan memiliki enam orang anak. Yaitu Sigit Harjojudanto, Siti Hardijanti Rukmana (Tutut), Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Hariyadi (Titik), Hutomo Mandala Putra (Tommy), dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek). [fad/okz/arrahmah.com]