KUALA LUMPUR (Arrahmah.id) – Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Abdullah Badawi menderita demensia, tidak bisa lagi mengenali atau mengingat anggota keluarganya. Kondisinya sudah menurun sejak tak lagi menjabat PM.
Menteri Kesehatan (Menkes) Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan, mantan pemimpin Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) itu menunjukkan tanda-tanda gangguan kognitif tak lama setelah mundur sebagai PM Malaysia pada 2009. Kondisi pria 82 tahun tersebut semakin memburuk sejak itu.
Diketahui, Abdullah mengundurkan diri sebagai PM Malaysia pada 2009 kemudian digantikan Najib Razak. Sejak itu, dia seolah hilang dari publik.
“Ini merupakan tantangan bagi kami untuk melihat penurunan fungsi kognitifnya. Beberapa orang dikenali tetapi banyak yang tidak. Keluarga telah memutuskan untuk membagikan (kabar) ini secara terbuka, sebagian untuk menyoroti demensia dan gangguan kognitif,” ujar Khairy, yang juga merupakan menantu Abdullah itu, dalam cuitan, Senin (12/9/2022),
Dia mengatakan aktivitas Abdullah saat ini sangat bergantung pada kursi roda dan lantaran sebagian kondisi tubuhnya tak bisa berfungsi normal lagi.
“Tubuh ada, tapi pikiran tidak. Dia tidak ingat nama saya, istri saya,” kata Khairy, yang menikah dengan putri Abdullah, Nori Abdullah.
Dia juga mengajak masyarakat untuk mendoakan Abdullah agar kondisinya membaik. Khairy bersyukur mertuanya masih bisa mendapat perawatan profesional di saat banyak orang mungkin tidak bisa mendapatkannya.
“Penting bagi kita untuk berinvestasi dalam kepedulian sosial, membantu keluarga yang memiliki orang yang dicintai yang membutuhkan perawatan terus-menerus,” ujarnya.
(ameera/arrahmah.id)